Follow Us

Siap-Siap Tahun Depan, Ramadan Jadi Waktu Belanja Online Paling Banyak

Wahyu Subyanto - Jumat, 27 Juli 2018 | 16:39
ilustrasi belanja online
awamofpakistan

ilustrasi belanja online

Nextren.com - Bulan Ramadan dan lebaran memang sudah cukup lama berlalu.Namun menarik mengamati data yang didapatkan tentang perilaku belanja konsumen selama Ramadan tahun ini.Paling tidak, data ini bisa dijadikan patokan dan referensi bagi konsumen maupun pedagang online, untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi Ramadan tahun depan.Ramadan merupakan bulan berbelanja online paling tinggi dalam budaya masyarakat Indonesia. Untuk mengetahui tren perilaku ini, Snapcart melakukan riset konsumen kepada sebanyak 1000 pembeli online.

(BACA : Kiat Mudah Buat Foto Bokeh Pakai Smartphone, Mirip Fotografer Handal! )Hasilnya menunjukkan 79,2% konsumen mengetahui dan mengikuti program spesial Ramadan dari situs-situs belanja online di Indonesia. Program Ramadan dari Shopee memperoleh awareness paling tinggi 73%, diikuti oleh Tokopedia 58%, Bukalapak 30%, Lazada 28%, JD.ID 14%, dan Blibli 10%.Data riset Snapcart mengemukakan, 62% responden menjawab aktif berpartisipasi dalam program Ramadan Goyang Hujan Emas dan Big Ramadan Sale dari Shopee. Diikuti 45% responden menjawab berpartisipasi dalam program Shake-Shake dan Semarak Ramadan Ekstra dari Tokopedia, dan 16% responden berpartisipasi dalam program Puashake dan Puasale dari Lazada.

(BACA : Rekomendasi 4 Hape Baterai Awet Buat Traveling, Buat Liburan Weekend )

Peringkat berikutnya responden berpartisipasi dalam program serupa dari Bukalapak, JD.ID, dan Blibli. “Tiga yang pertama adalah situs belanja online terbesar di Indonesia, sehingga sangat populer dikunjungi pembelanja online,” kata Felix Sugianto, Business Development Director Snapcart Asia Pasifik di Jakarta (17/7).Media sosial merupakan media yang paling banyak diakses konsumen untuk mendapatkan informasi program Ramadan. - Sebanyak 52% responden mengetahui program Ramadan dari media sosial seperti instagram, facebook, twitter dan youtube- Ada 44% tahu melalui iklan di televisi- Ada 44% tahu melalui iklan di media online lain- Ada 27% tahu melalui iklan di aplikasi-aplikasi online- Ada 18% tahu melalui kabar dari mulut ke mulut (word of mouth)- Ada 11% melalui iklan luar ruang - Ada 9% tahu dari berita media massa.

(BACA : Oppo Luncurkan A3S, Smartphone Menengah Rp 2 Jutaan Penerus Oppo A83 )Fashion Paling Banyak Dibeli Lantas barang apa yang paling banyak dibeli selama Ramadan 2018? Riset Snapcart menunjukkan data sebagai berikut :- pakaian dan aksesoris fashion masih menempati posisi paling tinggi, yakni 40% pembelanja online membeli produk-produk ini. - Diikuti 28% membeli produk-produk digital seperti games, aplikasi berbayar, asuransi online, dan lain-lain- Ada 23% membeli produk kosmetik dan kebutuhan personal- Sebanyak 21% membeli gadget dan aksesorisnya- Sebanyak 17% membeli produk kebutuhan rumah tangga- Sebanyak 16% membeli sepatu- Sebanyak 15% membeli pakaian dan perlengkapan bayi dan - Sebanyak 15% membeli berbagai jenis tas.

(BACA : Artis Indonesia Ramaikan Kiki Challenge, Dari Jessica Iskandar Sampai Ria Ricis )

“Ini sesuai dengan budaya orang Indonesia yang merayakan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri selalu dengan memakai baju baru.""Yang menarik, kini berbelanja produk fashion semakin banyak dilakukan melalui situs belanja online,” ujar Soon Lee Lim, Chief Revenue Officer Snapcart Asia Pasifik.Jenis Produk Yang Diminati Berdasarkan Gender Dari perspektif gender, 66% perempuan menyukai program Ramadan Goyang Hujan Emas dan Big Ramadan Sale dari Shopee. Sedang para pria, 36% menyukai program Ramadan Shake-Shake dan Semarak Ramadan Extra dari Tokopedia.Membandingkan gaya berbelanja perempuan dan para pria Indonesia di kala Ramadan.

(BACA : Advan G2 Plus Dibandrol Rp 1,9 Juta, Berbaterai 4000mAh dan Layar Lega )

Perilaku Konsumen Ramadhan 2018
xantena

Perilaku Konsumen Ramadhan 2018

Para pria Indonesia, setelah membeli kebutuhan prioritas pertama pakaian dan fashion, kemudian prioritas keduanya yakni 16% para pria lebih suka beli gadget dan asesorisnya. Hal ini berbeda dengan para perempuan, dimana setelah prioritas pertama membeli pakaian dan fashion, prioritas keduanya yakni 21% perempuan akan membeli kebutuhan personal dan kosmetika. “Ini sebenarnya wajar juga, para perempuan dimana-mana memang lebih memprioritaskan kosmetik daripada gadget.""Sebaliknya pria Indonesia, mereka lebih suka beli gadget setelah tercukupi beli pakaian,” kata Soon Lee Lim.

(BACA : Rekomendasi 4 Hape Baterai Awet Buat Traveling, Buat Liburan Weekend )

Inovasi in-app Games Lebih Disukai Riset Snapcart juga menanyakan, bentuk gimmick belanja online apa yang disukai konsumen? Separuh lebih dari responden yakni 33% menyukai model cashback; 22% menyukai flash sale; 21% menyukai games-games menarik seperti Goyang Hujan Emas, Shake-Shake, dan Pulshake; dan 17% menyukai diskon belanja.Menurut Felix Sugianto, keunggulan riset pasar menggunakan aplikasi Snapcart adalah data lebih faktual dan real-time. “Karena responden selain menjawab setiap pertanyaan yang diajukan."

(BACA : Kabarnya Bangkrut, HTC Bakal Bikin Hape Bertenaga Yang Hemat Baterai )"Mereka juga meng-upload struk belanjaannya melalui Snapcart.""Sehingga, bisa dianalisa barang-barang apa saja yang konsumen beli, berapa jumlah belanjaannya, kapan dia belanja, dimana dia berbelanja, dan lain-lain.""Sehingga data riset lebih kaya insight perilaku konsumen,” ujar Felix Sugianto, membandingkan keunggulan riset pasar online dengan model konvensional. Tentang Snapcart Snapcart adalah aplikasi online untuk riset pasar. Snapcart menyediakan insight mengenai pembelanja offline secara real-time untuk brand.

Melalui aplikasi yang bisa diunduh online, Snapcart memberikan cashback untuk setiap struk belanja yang diunggah. Snapcart mengumpulkan miliaran data pada tingkat pembelanja individual. Suatu tingkat pengumpulan dan perincian data yang belum pernah ada sebelumnya dalam metodologi riset pasar. Snapcart membawa brand lebih dekat ke pemahaman holistik mengenai karakter pembeli, lebih detail daripada metode-metode sebelumnya.Snapcart dapat mengidentifikasi tingkat promosi yang optimal untuk memaksimalkan pendapatan, membantu mengevaluasi efektivitas pengeluaran media, bahkan menilik jauh ke dalam kebiasaan membeli, dan masih banyak lagi. Diakui secara global, Snapcart terpilih sebagai perusahaan ke-22 yang paling mendisrupsi di dunia oleh Disrupt 100. Snapcart telah bermitra dengan lebih 75 brand perusahaan FMCG di Asia Tenggara. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest