Pada game Mobile Legends, dengan pengaturan grafis maksimal (rata kanan), perangkat mampu menghasilkan rata-rata 112 FPS, angka yang cukup baik namun belum mendekati 120 FPS seperti yang diharapkan dari chipset kelas flagship.
Untuk game Genshin Impact, perangkat mencapai 52 FPS dengan pengaturan grafis maksimal, sedangkan pada game War Thunder yang memiliki fitur ray tracing, FPS rata-rata yang dicapai adalah 79 FPS.
Penurunan performa ini mungkin disebabkan oleh resolusi tinggi yang digunakan pada layar besar Galaxy Z Fold6.
Ketika bermain menggunakan layar cover, performa pada beberapa game tidak mengalami perubahan yang signifikan, terutama pada Mobile Legends.
Namun, satu hal yang perlu diperhatikan adalah manajemen panas. Dalam uji stress test 3DMark, stabilitas perangkat hanya mencapai 62,4%, menandakan bahwa perangkat ini cenderung cepat panas saat digunakan untuk beban berat.
Namun dalam pemakaian aktual, Galaxy Z Fold6 hanya terasa hangat ketika dipakai bermain game berat dalam 1-3 kali game.
Perangkat ini tampaknya lebih cocok untuk pengguna yang fokus pada produktivitas dan kreativitas daripada untuk gaming berat.
Karakteristik pengguna Galaxy Z Fold6 yang lebih mengutamakan efisiensi dalam bekerja, seperti pengusaha, pebisnis, atau profesional kreatif, menjadikan performa gaming yang sedikit di bawah ekspektasi ini bukan menjadi masalah besar.
Bahkan jika mereka bermain game, kemungkinan besar game yang dimainkan adalah game ringan dan kasual.
Di sisi software, Galaxy Z Fold6 berjalan dengan One UI 6.1 berbasis Android 14, yang dilengkapi dengan berbagai fitur berbasis AI, seperti interpreter otomatis, catatan transkrip, generative image, dan browsing assists.
Baca Juga: Inilah Teknologi TV Samsung Neo QLED 8K Yang Jadi Favorit Rossa