nextren.com- Setelah kurang lebih4 tahun, ASUS kembali memperkenalkan smartphone dengan layar berukuran besar lewat Zenfone 11 Ultra.
Smartphone ini menandai kembalinya Zenfone menggunakan layar yang berukuran lebih dari 6 inch setelah nyaris sendirian menjadi pemain smartphone flagship dengan layar berukuran di bawah 6 inch.
Zenfone 11 Ultra menjanjikan performa dan fitur seperti flagship dan bisa menjadi alternatif bagi pengguna yang menginginkan HP seperti ROG phone dengan desain yang lebih elegan dan profesional.
Seperti tren 2024, ASUS juga ikut tren AI dengan memperkenalkan sejumlah fitur AI di perangkat smartphonenya.
Lalu bagaimana pengalaman menggunakan perangkat kelas flagship dari ASUS yang satu ini?
Desain
Tidak bisa dipungkiri kalau Zenfone 11 Ultra, dengan mata tertutup sekalipun, terasa seperti menggunakan ROG Phone 8 yang pernah kami review sebelumnya.
HP ini memiliki perawakan yang tebal dan berbobot (8,9mm & 224 gram) dibandingkan perangkat lain di kelas harga 9 sampai 15 juta rupiah, yang dominan diisi flagship berbody ramping.
Di sisi lain, perangkat ini tidak seberat itu dan justru ini memberikan kesan built quality kelas atas, walaupun mungkin akan menjadi isu tersendiri buat mereka yang menginginkan perangkat yang lebihramping.
Desain panel belakangnya menggunakan monogram ASUS terbaru, seperti di laptop seri Zenbook yang menggunakan finishing matte yang mewah dan elegan, serta relatif cukup sederhana.
Baca Juga: ASUS Turut Rayakan Kehadiran Game Zenless Zone Zero di Indonesia
Desain hump kameranya semakin mempertegas ketebalan perangkat dengan finishing matte hitam, yang harus diperhatikan pengguna karena rawan akan goresan yang mengurangi estetika dari tampilan HP ketika diletakkan di meja.
Mungkin satu nilai plus yang bisa menjadi hal menarik bagi beberapa pengguna adalah ASUS masih mempertahankan lubang jack 3,5 mm di bagian bawah perangkat.
Hal ini akan sangat berguna bagi pengguna yang masih senang bermain game sampai mengedit video di smartphone karena delay yang jauh lebih minimum dibandingkan menggunakan sambungan wireless.
Layar, Feedback, dan Speaker
Inilah salah satu sorotan utama dari Zenfone 11 Ultra yaitu layarnya yang besar, mencapai 6,7 inch dengan panel OLED 144Hz.
Figur tersebut sebenarnya terdengar biasa, namun bagi Zenfone series yang selama 4 tahun belakangan ini menggunakan layar 5,9 inch, layar Zenfone 11 Ultra ini menjadi istimewa.
Namun yang harus menjadi perhatian pengguna adalah soal refresh rate yang diklaim mencapai 144Hz, karena layar ini dalam penggunaan umum hanya mencapai 120Hz.
Refresh rate 144Hz hanya bisa dirasakan pengguna dalam keadaan tertentu, misalkan bermain game yang mendukung saja.
Namun layar Zenfone 11 Ultra cukup handal untuk dipakai di tempat yang terik matahari serta produksi warna yang sangat memanjakan mata.
Baca Juga: ASUS Pamer Ekosistem Back To Future, Inovasi Baru Dalam Perakitan PC
Manfaat ini baru bisa dirasakan pengguna saat menggunakan smartphone untuk mengedit foto atau video di aplikasi profesional seperti Lightroom dan CapCut.
Lalu bagian terbaik menurut kami dari Zenfone 11 Ultra adalah speaker dan haptic feedback, yang memang sudah menjadi ciri khas perangkat smartphone ASUS.
Speakernya menggunakan format dual firing yang berada di bawah dan earpiece.
Dibandingkan sejumlah smartphone lain di pasaran, speaker Zenfone 11 Ultra mampu mendeliver suara bass yang lebih tebal dan sangat menyenangkan untuk dipakai menonton film ataupun scrolling TikTok sambil menikmati lantunan musik remix FYP Indonesia.
Hal ini pun juga bermanfaat ketika bermain game, dimana suara langkah kaki sampai ledakan meriam terdengar lebih lantang.
Sedangkan haptic feedback dari Zenfone 11 Ultra terasa kuat, terutama saat sedang mengetik.
Kami yang terkadang harus bekerja mengetik artikel di smartphone, sangat senang menulis menggunakan smartphone ini karena ada feedback yang sangat mumpuni.
Dengan kombinasi layar besar, speaker yang lantang, dan feedback yang kuat, Zenfone 11 Ultra sudah sangat sesuai untuk menjalankan aktivitas produktif sampai hiburan.
Performa
Zenfone 11 Ultra menggunakan chipset kelas flagship dan berperforma tinggi, Snapdragon 8 Gen 3 serta RAM 12GB (opsional lain di 16GB) dan kapasitas penyimpanan 256 dan 512GB.
Baca Juga: ASUS Vivobook S 14 OLED Resmi Hadir di Indonesia, Bawa Kemampuan AI
Untuk varian 12/256 GB, perangkat ini mampu mencetak skor benchmark yang tinggi di platform Android yaitu lebih dari 2 juta, seperti saudaranya ROG Phone 8.
Sayangnya kami belum menemukan foto teardown atau komponen bagian dalam, untuk memastikan apakah perangkat ini memiliki internal yang mirip seperti ROG Phone 8.
Namun dari pengetesan stress test, titik panas utama dari Zenfone 11 Ultra ada di bagian tengah, yang bisa jadi menandakan posisi chipset yang ada di tengah seperti ROG Phone series.
Menurut kami ini bukan kabar buruk, melainkan kabar baik karena akan memudahkan pendinginan dengan kipas eksternal saat bermain game ataupun merekam dalam waktu yang lama.
Dalam hasil benchmark, Snapdragon 8 Gen 3 di Zenfone 11 Ultra memiliki performa yang serupa dengan ROG Phone 8, yang artinya tidak ada pengurangan performa walaupun ini bukan HP gaming.
Meskipun ini memang menimbulkan kecurigaan kalau Zenfone 11 Ultra adalah ROG Phone 8 dengan skin yang berbeda.
Tapi setidaknya, sistem pendinginan smartphone ini pun sebaik HP gaming dengan stress test di 3D Mark yang menghasilkan kestabilan performa sangat baik, 92% di Solar Bay dan 82% di Wild Life Extreme Stress Test.
Sedangkan saat dipakai bermain game, Zenfone 11 Ultra bisa menjalankan Genshin Impact pada settingan high di rata-rata 53 FPS.
Baca Juga: ASUS Hadirkan Laptop Zenbook 14 OLED Dengan CPU AMD Ryzen 7 8845HS
Sedangkan Call of Duty dan MLBB bisa dimainkan dengan settingan hingga 120 FPS dengan lancar.
Yang cukup mengejutkan tentu ada bagian suhu, dimana game seperti Genshin yang dimainkan selama 45 menit, bisa mencapai suhu permukaan hanya 43 derajat Celsius, yang menurut kami cukup baik untuk smartphone berperforma tinggi seperti Zenfone 11 Ultra.
Baterai
Zenfone 11 Ultra memiliki baterai 5500mAh dengan charger 65W serta mendukung pengisian daya secara wireless 15 watt.
Walaupun dalam kotak pembeliannya tidak lagi menyertakan kepala charger, Zenfone 11 Ultra sudah mendukung protokol pengisian daya yang lebih luas sampai 65 watt seperti QC & PD.
Dengan kemampuan penuh, pengisian daya selama 30 menit bisa mengisi baterai sekitar 39%, dan untuk sampai 100% membutuhkan waktu sekitar 77 menit.
Sedangkan untuk pemakaiansehari-harisudah seperti khas smartphone ASUS yaitu irit, berkat sistem operasi Zen UI yang cukup simple seperti stock Android.
Baca Juga: Laptop ASUS AI Sudah Mulai Bisa Dipesan Dengan Prosesor Terkini
Dalam pemakaian sehari-hari, kami bisa menggunakan Zenfone 11 Ultra hampir 2 hari dengan waktu layar menyala sampai lebih dari 5 jam.
Menurut kami ini adalah pemakaian daya yang sangat efisien mengingat HP ini kami gunakan secara daily sambil menulis artikel dan mengambil foto saat peliputan.
Software & Fitur
ASUS Zenfone 11 Ultra menggunakan sistem operasi Android 14 dengan tampilan yang serupa dengan Android stock.
Tampilan ini membuat operasi smartphone terasa ringan dan mulus, walaupun tidak memiliki kustomisasi sefleksibel sistem antar muka lain.
Selain itu, ASUS juga hanya memberikan komitmen update generasi Android sebanyak 2 kali dan 4 tahun keamanan.
Dibandingkan sejumlah smartphone di kelas harganya, apa yang ditawarkan ASUS ini tergolong singkat, apalagi banyak brand yang mampu menawarkan update antara 5 sampai 7 kali.
Namun salah satu sorotan utama dari perangkat Zenfone terbaru ini adalah hadirnya sejumlah fitur AI seperti AI Wallpaper, transkrip AI, penerjemah panggilan, penghilang suara bising saat menelepon, dan video potret.
Fitur-fitur ini disebut berjalan on-device mengandalkan performa dari chipset flagship Snapdragon 8 Gen 3 dan NPU yang dimilikinya.
Menurut ASUS, fitur-fitur ini tidak akan dimatikan atau dibatasi oleh bayaran tertentu atau gratis selamanya.
Baca Juga: ASUS Hadirkan Monitor ProArt & ZenScreen Baru di Computex 2024
Sebagai bagian dari ekosistem ASUS, Zenfone 11 Ultra juga mendapatkan fitur Glide X, yang memungkinkan perangkat tersambung ke laptop ASUS.
Fungsi dari Glide X ini antara lain untuk kontrol terintegrasi, berbagi file, sampai akses kamera.
Ditambah, Zenfone 11 Ultra masih memiliki fitur gaming seperti khas ROG phone 8 yaitu Game Genie dan Bypass Charging.
Kamera
Susunan kamera Zenfone 11 Ultra cukup lengkap, 50MP kamera utama dengan sistem gimbal OIS 6 poros khas ASUS, 13MP ultrawide, 32MP kamera tele 3x optical zoom, serta kamera depan 32MP.
Namun dalam pemakaian kurang lebih 2 minggu sejak rilis di Indonesia, kemampuan kamera ini masihbanyak catatanmenurut kami di kelas harganya, terutama performa kamera telenya.
Kamera utamanya menghasilkan foto dengan detail yang baik dan warna natural khas smartphone ASUS, serta dynamic range yang cukup lebar.
Baca Juga: Unboxing & Hands-on ASUS Zenfone 11 Ultra, Kembalinya Layar Besar
Namun catatan terbesar adalah pada lensa telescopicnya, saat yang lain bisa menawarkan kamera 64MP, ASUS hanya memberikan kamera 32MP.
Hasilnya pun memang bisa tertebak, foto zoom di luar 3x akan terasa kurang tajam, namun jika terbatas digunakan di 3x hasilnya sudah cukup baik.
Tampaknya mesin AI di Zenfone 11 Ultra masih perlu mendapatkan peningkatan agar kemampuan pengambilan foto dengan zoom lebih dari 3 kali bisa lebih baik lagi dan mampu bersaing dengan smartphone lain di kelasnya.
Namun hasil kamera ultrawidenya sudah cukup memuaskan dengan tingkat ketajaman yang memadai, distorsi yang sangat minimal, walaupun hasil noise saat kondisi kurang cahaya masih terlihat secara kasat mata.
Lalu hasil kamera selfie juga tidak kalah menarik dengan tone warna yang tidak terlalu berlebihan dan hasil yang tajam.
Sedangkan untuk video, ASUS Zenfone 11 Ultra bisa mengambil video hingga beresolusi8K dengan kamera utama, namun fitur stabilisasi ultra tersedia hanya disampai resolusi FHD.
Baca Juga: ASUS Zenfone 11 Ultra Resmi Meluncur, Harga Mulai Dari Rp 9.999 Jt
Sedangkan resolusi lebih tinggi menggunakan fitur stabilisasi adaptive.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, ASUS Zenfone 11 Ultra memang terasa seperti sebuah ROG Phone 8 yang dilengkapi dengan kamera zoom dan desain yang lebih elegan.
Ini tentu bukan hal buruk, karena pengguna akan mendapatkan smartphone berperforma tinggi, sistem pendinginan yang mumpuni, beberapa fitur gaming, dan haptic feedback yang terbaik di kelasnya, namun dengan tambahan sistem kamera yang lebih baik.
Walaupun kalau bicara soal kamera, ASUS masih memiliki banyak ruang untuk melakukan peningkatan terutama pada kamera tele-nya, mengingat di kelas harganya ada yang bisa menawarkan sistem kamera lebih baik.
Zenfone 11 Ultra ini juga terasa lebih tebal dan berat dibandingkan smartphone lain di kelasnya yang non-gaming, dan kami berharap ASUS bisa melakukan diet lebih ketat lagi terhadap Zenfone atau bahkan membuat platform baru untuk smartphone berukuran besar.
Dengan harga mulai dari Rp 10.999 juta, perangkat ini bisa menarik bagi pengguna yang menginginkan HP ASUS berukuran besar namun dengan desain yang lebih simple dan elegan.
Dengan kombinasi performa tinggi, fitur yang kaya, dan daya tahan baterai yang baik, Zenfone 11 Ultra menjadi salah satu pilihan menarik di pasar smartphone flagship saat ini.
Baca Juga: Republic of Gamers Umumkan Kolaborasi Dengan Game Resident Evil 4
(*)