Faktanya, dalam 53% insiden ransomware yang ditangani Unit 42 dan melibatkannegosiasi, kelompok ransomware telah mengancam untuk membocorkan data yang dicuri dari organisasi di forum hacker mereka.
Aktivitas ini dilakukan oleh kelompok hacker baru dan lama, yang menunjukkan bahwa pelaku baru meniru cara untuk meraup keuntungan seperti yang telah dilakukan oleh kelompok sebelumnya.
Kelompok hacker populer seperti BlackCat, LockBit, dan lainnya berkontribusi terhadap 57% kebocoran, kemudian diikuti oleh kelompok-kelompok baru dengan persentase sebesar 43%.
Kelompok LockBit paling banyak bertanggung jawab atas serangan ransomware di Indonesia pada tahun 2022. Kelompok ini juga menjadi penyebab hampir 30% dari total serangan ransomware yang dilaporkan di Indonesia.
3.Hacker Menargetkan Masyarakat Paling Rentan
Laporan Palo Alto menunjukan banyak kasus serangan penting dalam setahun terakhir yang dilakukan kelompok ransomware dengan lonjakan kasus serangan yang khususnya terjadi di sekolah dan rumah sakit.
Hal ini menunjukkan bahwa para pelaku penyerangan tidak memedulikan siapa yang menjadi korban serangan-serangan mereka.
Serangan ini termasuk dari kelompok Vice Society, yang bertanggung jawab atas kebocoran data dari beberapa sistem sekolah pada tahun 2022.
Kelompok tersebut terus aktif di tahun 2023, dengan hampir setengah dari insiden yang terjadi di institusi-institusi pendidikan di-posting ke forum hacker.
Baca Juga: Laporan Sophos Ungkap Ransomware Dapat Menarik Ancaman Siber Lain!
Bagikamu yang berminat mengakses detail laporan Unit 42 Palo Alto tentang peningkatan serangan ransomware, kamu bisa mengaksesnya di link berikut ini.
(*)