Nextren.com -Indonesia menjadi salah satu target favorit bagi para hacker dan aktorcybercrime untuk menyarangkan ransomware.
Menurut laporan terbaru dari perusahaan keamanan siber Palo Alto, kasus serangan ransomware dan pemerasan di Indonesia meningkat hampir 30% pada tahun 2022.
Terdapat 14 kasus serangan ransomware yang dilaporkan di berbagai sektor utama Indonesia pada 2022.
Jumlah tersebut membuat Indonesia menempati posisi ke-3 negara dengan jumlah serangan ransomware terbanyak di Asia Tenggara.
Baca Juga: Geng Ransomware LockBit Masih Beraksi Bocorkan Data Curian Perusahaan
Serangan ransomware Indonesia di atas Malaysia (11), Filiphina (11), dan Vietnam (9).
Sementara itu, Singapura menempati posisi kedua dengan 18 serangan ransomware. Sedangkan Thailand menjadi negara paling banyak mendapat serangan ransomware yaitu 28 kali di tahun 2022.
Lebih lanjut, laporan Palo Alto mengungkapkan bahwa pelakuancaman menggunakan taktik yang lebih agresif untuk menekan organisasi, dengan jumlah gangguan 20 kali lebih banyak dibandingkan tahun 2021.
Serangan ransomware biasanya dilakukan melalui panggilan telepon dan email yang menargetkan individu tertentu, seringkali di C-suite atau bahkan pelanggan, untuk menekan mereka agar membayar permintaan uang tebusan.
Adapun 3 sektor yang paling diincar oleh serangan ransomware di Indonesia adalah manufaktur, grosir & ritel, dan jasa profesional & hukum.
Baca Juga: Ribuan VMware ESXi Menjadi Korban Ransomware Args, Awas Data Bocor!
Laporan Palo Alto juga merinci pertumbuhan serangan ransomware dalam skala regional dan global.