Nextren.com - Belakangan ini penipuan online dengan berbagai modus tengah merebak dengan cepat di masyarakat.
Di awal bulan Januari saja sudah ada tiga kasus dengan modus penipuan APKyang menggemparkan masyarakat.
Ketiganya dilakukan melalui aplikasi pesan yang sama yaitu, WhatsApp namun, dengan tiga metode yang berbeda.
Buat yang belum tahu,APK(Android Package Kit) adalah format file untuk menyimpan aplikasi Android yang berisi semua komponen yang dibutuhkan aplikasi.
File ini dapat diunduh dari internet dan diinstall pada perangkat Android untuk menjalankan aplikasi layaknya yang ada ditoko aplikasi seperti Play Store.
Namun,banyakorang yang menggunakan format aplikasi ini untuk menyebarkan virus malwareyang akan melakukansniffingdi hp korbannya.
Baca Juga: Cara Melihat Akun yang Keluar Grup WhatsApp Diam-diam, Ketahuan Nih!
Sniffing sendiri adalah metodeuntuk menyadap jaringan komputer atau ponsel dan mencuri informasi yang diterima melalui jaringan tersebut.
Pelaku dapat penyusup dan menggunakan alat atau aplikasi sniffinguntuk mengambil informasi dari korban, seperti kredensial, data pribadi, atau informasi transaksi finansial.
Dengan begitu mereka dapat menggunakan informasi yang dicuri untukmenjalankan hp dan mengambil uang dari rekening korbannya.
Namun untuk mengakses ponsel korban, penipu harus menginstall aplikasi berjenis APK ke dalam ponsel korban terlebih dahulu
Penipu biasanya menggunakan hal ini dengan mengirim pesan WhatsApp yang berisi aplikasi dalam format APK melalui berbagai modus.
Nah, di artikel kali ini Nextren akan menjelaskan 3 modus penipuan bermodus aplikasi APK yang sering terjadi baru-baru ini.
1. Penipuan APK bermodus Kiriman Paket
Penipuan online melalui metode sniffing paket telah menyebar dengan cepat pada awal tahun 2023.
Menurut laporan Nextren, sudah ada lebih dari 492 orang telah menjadi korban dari kejahatan ini.
Awalnya, para korban menerima pesan dari seseorang yang mengaku kurir yang akan mengirimkan paket.
Alih-alih, mengirimkan gambar nomor resi ataupun paket gambar penipu justru mengirimkan sebuah link berisi file berformat APK melalu WhatsApp.
Ketika mereka mengeklik link tersebut, bukan gambar paket atau nomor resi yang diterima melainkan aplikasi tersebut malah terinstall di hp mereka.
Aplikasi APK tersebut ternyata sebuah virus malware yang dapat mengendalikan perangkat korban setelah diinstal.
Virus ini dapat merekam semua aktivitas korban dan menyediakan akses ke rekening, email, dan data penting lainnya.
Tanpa disadari, korban mungkin mengalami kerugian finansial karena saldo rekening mereka raib begitu saja.
Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dan tidak menginstal aplikasi dari sumber yang tidak dikenal.
2. Modus penipuanAPK dengan undangan pernikahanonline
Setelah modus kiriman paket sudah diketahui, ternyata para penipu ini tidak kehabisan akal.
Mereka kini menggunakan modus yang lebih mulus yaitu dengan menggunakanundangan pernikahan onlineuntuk menanam aplikasi APK di hp korbannya.
Mengapa dibilang mulus, hal ini dikarenakan undangan pernikahan sangatlah erat dengan pertemanan dan keluarga dekat.
Penipu memanfaatkan hal ini untuk mengelabui korbannya dengan mengirimkan aplikasi berformat APK melalui WhatsApp.
Alih-alih berisi undangan, aplikasi itu justu berisialat sniffing yang sisamarkan agar mirip sebuah undangan pernikahan.
Bagi yang tidak curiga, mereka akan otomatis mengklik link yang disuguhkan pelaku dan menginstal aplikasi.
Tanpa sadar mereka telah mengizinkan aplikasi untuk mengakses seluruh data bahkan menguasai hp mereka.
Seperti halnya modus kiriman paket, rekening dan semua data penting korban dapat diakses dengan sangat mudah.
Tak herang mengapa para penipu ini dapat menyedot saldo rekening korbannyadengan sangat mudah.
Salah satu korbannya, adalah Darasmus kenlopo, tabungannnya langsung ludes setelah membuka link undangan pernikahan yang diterima di WA.
Link undangan tersebut dikirim orang yang tidak dia kenal, melalui aplikasi pesan whatsapp.
Setelah membuka link tersebut, Darasmus menerima pesan notifikasi transaksi ke sejumlah nomor rekening. Saat dicek, saldo direkeningnya ternyata sudah kosong.
3. Penipuan apk bermodus tagihan BPJS
Setelah dua modus tadi tersebar di media, kini muncul lagi sebuah modus penipuan yang mengatasnamakan tagihan BPJS.
Sama halnya dengan dua modus sebelumnya, para pelaku akan mengirimkan sebuah pesan melalui WhatsApp yang berisi pemberitahuan tagihan pembayaran BPJS.
Para pelaku meminta korbannya untuk mengklik link yang telah dikirim dengan sebelum melakukan pembayaran.
Tentu saja, pemberitahuan ini akan membuat korbannya percaya dikarenakan menyertakan nama lengkap dan daftar diri mereka.
Setelah mengetuknya, sistem di hp pengguna akan meminta mereka untuk mengklik beberapa persetujuan.
Apabila menyetujuinya maka aplikasi yang berisi malware itu akan langsung menguasai hp kita.
Sehingga, para penipubisamelakukan apapun yang mereka mau terhadap hp korban, termasuk menguras rekening di dalamnya.
Baca Juga: Ini 5 Jenis Metode Penipuan Online Era Digital, Awas Terjebak!
Bagaimana cara menghindarinya?
Pertama, sebaiknya sobat Nextren melakukan update sistem operasi secara rutin.
Hal ini akan memastikan bahwa sistem operasi kita memiliki keamanan yang terbaru dan dapat melindungi dari serangan malware.
Kedua, hanya menginstal aplikasi dari sumber yang terpercaya seperti Google Play Store atau App Store.
Aplikasi yang diunduh dari sumber yang tidak dikenal dapat mengandung malware yang dapat merusak perangkat kalian.
Ketiga, jangan mudah tergiur dengan tautan atau link yang sama sekali tidak dikenal.
Jangan pernah mengklik link atau tautan yang tidak dikenal karena dapat mengarah pada malware yang berbahaya.
Lalu seperti apa ciri-ciri hp yang terkena malware dari aplikasi APK?
Hpyang terkena sniffing atau malware dari aplikasi di penipuan APK cenderung sulit dikenali.
Hal ini dikarenakan aplikasi yang digunakan oleh penipu biasanya berjalan di latar belakang sistem handphone sehingga tidak terlihat.
Namun, masih ada beberapa tanda yang dapat dilihat untuk mendeteksi adanya malware pada handphone anda.
Misalnya, handphone akan terasa panas seperti sedang bekerja terus-menerus karena aplikasi tersebut sedang berjalan di belakang layar.
Selain itu, pulsa atau paket data akan cepat habis dibanding sebelumnya karena pelaku menggunakan hpkorbanuntuk menjalankan aplikasi tersebut dengan menggunakan paket data dan daya hp korbannya.
Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memindahkan data handphone ke perangkat lain atau komputer dan juga melakukan factory reset pada handphone yang terkena virus.
Nah itulah 3 modus terbaru penipuan APK di WhatsApp sobat Nextren sekalian.
Buat kamu yang penasaran dengan berita, tip dan trik seputar teknologi lainnya, kunjungi terus website Nextren ya!
(*)