Nextren.com - Sejak Elon Musk mengakuisisi Twitter, desas-desus mengenai Twitter yang tidak memiliki pendapatan atau uang memang kerap terdengar.
Hal tersebut pertama-tama diisukan karena Elon Musk memecat 3.800 karyawan Twitter, dan hingga kini pemberhentian kerja masih kerap berlangsung.
Kemudian Elon Musk membuat kebijakan bagi karyawan Twitter untuk masuk kantor namun tanpa makan siang demi hemat biaya.
Beberapa pengiklan besar juga kabur semenjak Elon Musk resmi menjadi satu-satunya pemegang Twitter.
Berbagai kondisi tersebut menegaskan bahwa Twitter sepertinya memang sedang mengalami kekurangan pendapatan.
- Baca Juga: Elon Musk Wajibkan Staf Twitter di Kantor Tanpa Makan Siang Demi Hemat Biaya
- Baca Juga: Elon Musk Minta Karyawan Terus Kerja Lembur, Ratusan Karyawan Mundur dan Kantor Terpaksa Tutup
Hal tersebut diketahui dari laporan yang dirilis oleh The New York Times yang mengatakan bahwa Elon Musk sedang mencari cara untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
Pada laporan tersebut mengatakan bahwa para engineer di Twitter sedang mempertimbangkan untuk mengadakan lelang online username.
Dari pelelangan tersebut Twitter melihat adanya potensi aliran pendapatan baru, tak disangkannya, hal ini sudah mulai dibahasa sejak Desember 2022 lalu.
Pada bulan Desember lalu, Elon Musk memang pernag mencuitkan tweet yang menyingung hal tersebut.
Pada tweet tersebut Elon Musk mengatakan akan melelang 1,5 miliar username Twitter dan akun Twitter yang tidak aktif akan dihapus.
Tweet tersebut menjadi isyarat bahwa Elon Musk tertarik untuk melakukan pelelangan username.
Masih jauh didalam bayangan apakah cara tersebut efektif untuk menambah aliran pendapatan Twitter.
Masih menjadi pertanyaan juga apakah rencana ini akan berpengaruh untuk semua username atau hanya beberapa username saja.
Baca Juga: Twitter PHK Karyawan Lagi, Elon Musk Langgar Janji Sendiri?
Dibalik rencana Elon Musk untuk menjual username Twitter, praktik tersebut sebenarnya sudah dilakukan di pasar gelap selama bertahun-tahun.
Praktik tersebut dilakukan oleh para hacker, banyak akun yang dikompromikan oleh peretas, misalnya seperti akun mantan presiden Barack Obama, Bill Gates, termasuk akun Elon Musk sendiri dan lainnya.
Pada tahun 2020 lalu, seorang remaka pernah ditangkap karena merestas akun Twitter seseorang dan mendapatkan username pengguna akun Twitter terkenal untuk dijual.