Nextren.com - Guncangan hargacrypto yang terjadi menyebabkan adanya penurunan harga di sejumlah asetcrypto.
Kondisi itu pun terjadi pada sejumlah nama-nama asetcrypto besar seperti Ethereum (ETH) dan Bitcoin (BTC).
PINTU sebagai salah satu platform aplikasi jual-beliasetcrypto pun sempat mengakui bahwa momen kali ini disebut juga sebagai Winter Crypto.
Dan apa yang terjadi pada kali ini pun terbilang cukup berdampak signifikan terhadap para pemain di industri asetcrypto.
Pasalnya Winter Crypto telah membuat bangkrutnya bursacrypto FTX.
Baca Juga: The Fed AS Pertahankan Kenaikan Suku Bunga, Gimana Nasib Crypto?
Meski begitu, Chief Officer PINTU, Timothius Martin memprediksi kalau asetcrypto masih bisa bertahan di masa depan.
Sebab jika melirik pada besaranreturn instrumen investasi, asetcrypto diklaim sejalan dengan indeks saham Amerika Serikat dan global pada tahun 2022.
"Peristiwa yang terjadi dimulai sejak pertengahan tahun 2022 menjadi pengalaman berharga bagi semua pihak, tidak hanya investor, melainkan kami sebagai bursa," ucap Timo, dalam keterangan resmi.
"Terlepas dari volatilitas pasar crypto volume perdagangan yang rendah, dapat dilihat bahwa adopsi kripto secara institusional meningkat pada tahun 2022," tambahnya.
Selain itu, Timo turut menjelaskan kalau hasil surveri Institusional Investor pun menunjukkan hal positif.