Beberapa pihak meyakini, Kim saat ini mungkin sedang mempersiapkan tes uji coba yang lebih provokatif, yakni ledakan senjata nuklir untuk pertama kalinya dalam lima tahun. Atau bahkan serangan skala kecil di Korea Selatan.
Tahun lalu, Kim Jong Un menyusun rencana lima tahun, merinci semua senjata baru yang akan dikembangkan.
Senjata baru itu termasuk bom nuklir medan perang yang lebih kecil dan rudal jarak pendek untuk membawanya.
Uji coba baru-baru ini menjadi bukti bahwa Kim Jong Un tidak hanya mengembangkan deretan senjata yang direncanakan, tetapi juga melatih pasukannya untuk menggunakannya.
Kim Jong Un melakukan beberapa latihan baru-baru ini, untuk mensimulasikan serangan nuklir di Korea Selatan. Sementara itu, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan memperingatkan akan memberikan respons yang lebih keras jika Korea Utara melakukan uji coba bom nuklir ketujuh.
Baca Juga: Perbatasan Korea Bergemuruh! AS dan Korsel Kirim Ribuan Pasukan dan Kendaraan Militer
AS dan sekutunya yakin Korea Utara akan melanjutkan uji coba bom nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.
"Kami sepakat bahwa skala respons yang tak tertandingi akan diperlukan, jika Korea Utara melanjutkan uji coba nuklir ketujuh," kata Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korea Selatan Cho Hyun-dong dalam konferensi pers di Tokyo.
Cho berbicara bersama rekan-rekannya dari Jepang dan AS, Wakil Menteri Luar Negeri Takeo Mori dan Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman.
"Kami mendesak (Korea Utara) untuk menahan diri dari provokasi lebih lanjut," kata Sherman.
"Apa pun yang terjadi di sini, seperti uji coba nuklir Korea Utara, memiliki implikasi bagi keamanan seluruh dunia."
"Kami benar-benar berharap bahwa semua orang di Dewan Keamanan akan memahami bahwa setiap penggunaan senjata nuklir akan mengubah dunia dengan cara yang luar biasa," jelasnya lagi.