Nextren.com -Invasi Rusia ke Ukraina telah memunculkan banyak ketegangan baru, termasuk di perbatasan Korea.
Korea Selatan yang khawatir terhadap ancaman militer Korea Utara terus menerapkan kewaspadaan dan mempersiapkan untuk hal-hal yang tak diinginkan.
Baru-baru ini, wilayah dekat perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan bergemuruh karena ribuan pasukan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).
Setelah ditelusuri, gemuruh di wilayah perbatasan Korea ini desebabkan oleh latihan militer yang dilakukan oleh pasukan ribuan pasukan AS dan Korea Selatan dengan melibatkan berbagai kendaraan perang.
Baca Juga: Korea Utara Tuduh Korsel Sebar Virus Covid-19 dan Akan Membalasnya
Dilansir dari Reuters, latihan perang AS dan Korsel dilakukan di wilayah kurang dari 30 km perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan.
Ada lebih dari 1.000 tentara Korsel dan AS mengadakan latihan tembak-menembak besar-besaran menggunakan Tank dan Howitzer.
AS dan Korsel melihat latihan militer di kawasan perbatasan sebagai upaya penting untuk mencegah ambisi Korea Utara dan persenjataan nuklirnya.
Namun, pihak Korea Utara menyebut latihan tersebut sebagai sebuah pernyataan perang.
Pihak Rusia dan China juga telah mengungkapkan keprihatinannya akan ketegangan yang meningkat di kawasan perbatasan Korea.
Ironisnya, Rusia dan China juga tengah 'bermain api' dengan menggelar latihan militer berskala besar di Laut Jepang.
Baca Juga: Rusia, China, dan Sekutunya Akan Geruduk Laut Jepang dengan Ribuan Pasukan, Ada Apa?
Reuters melaporkan bahwa latihan militer AS dan Korsel di perbatasan ini digelar sejak hari Rabu (31/8) waktu setempat.
Latihan tersebut merupakan latihan tingkat divisi pertama untuk Divisi Infanteri ke-?ROK-US.
Divisi tersebut merupakan satu-satunya divisi multi nasional militer AS yang pertama kali dibentuk pada tahun 2015.
Latihan memprakterkan penembakan langsung dari howitzer Amerika dan Korea Selata, tank, senapan mesin, hingga mortir.
Tak hanya itu, latihan tersebut juga menghadirkan pesawat tempur A-10 dan helikopter Apache.
Baca Juga: Makin Panas! Korea Selatan dan AS Luncurkan 8 Sistem Rudal untuk Balas Korea Utara
Wakil Komandan Divisi Manuver, Kolonel Brandon Anderson mengatakan latihan tersebut tak ditujukan untuk satu musuh saja.
Namun realitasnya aliansi AS dan Korea Selatan dibentuk untuk membendung kekuatan militer Korea Utara.
"Kami semua di sini karena suatu alasam, kami semua tahu potensi ancaman dan bagaimana kami akan bertahan melawannya adalah apa yang kami coba tunjukan di sini," ujarnya sebagaimana dikutip dari Reuters.
"Kami di sini untuk jangka panjang. Selama ada ancaman di luar sana, itu memberi kami tujuan untuk berlatih," sambungnya.
Perlu diketahui, Amerika Serikat sendiri memiliki sekitar 28.500 tentara di Korea Selatan.
(*)