Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Teknologi Kunci Dibatasi Pemasok, Calon Drone Militer Buatan Indonesia Diubah ke Drone Sipil

Wahyu Subyanto - Senin, 19 September 2022 | 19:43
Drone kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE) buatan Indonesia di PT Dirgantara Indonesia
Kementrian Pertahanan

Drone kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE) buatan Indonesia di PT Dirgantara Indonesia

Bewrubah menjadi versi sipil, membuat drone Elang Hitam nantinya tidak akan terkena pembatasan seperti dialami versi militer untuk pertahanan dan keamanan.

Drone Elang Hitam nantinya dikembangkan untuk kebutuhan monitoring seperti kebakaran hutan, monitoring lahan, pemetaan, cuaca, kebakaran hutan, dan lain-lain, karena Versi sipil memiliki pasar yang besar.

Secara prinsip, drone versi sipil juga memanfaatkan teknologi kunci yang sama, tetapi spesifikasi dan tuntutannya tidak setinggi versi militer.

Meski pasarnya lebih besar, namun pengalihan ke versi sipil ini juga berisiko besar karena otomatis memudarkan kemampuan menyerang drone Elang Hitam.

Sebenarnya, mengawali proyek drone versi militer merupakan kesalahan, karena saat proyek ini berjalan Indonesia belum menguasai tekonologi kunci di program tersebut.

“Karena akses kita ke teknologi kunci tersebut menjadi sangat terbatas. Karena semua negara membatasi transfer teknologi kunci terkait hankam (pertahanan keamanan),” kata Laksana.

Baca Juga: Rusia Pamer Senjata Laser 'Peresvet': Bisa Butakan Satelit dan Lumpuhkan Penerbangan

Proyek drone Elang Hitam ini merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) Presiden Joko Widodo sejak 2016.

Proyek ini digadang-gadang mmapu menjaga kedaulatan negara dari ancaman yang semakin kompleks.

Dalam proyek ini, ada lintas kementerian dan lembaga yang terlibat yaitu Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Udara, PT Dirgantara Indonesia, PT Len Industri, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Drone Elang Hitam pertama kali pertama diperkenalkan di PT Dirgantara Indonesia pada 30 Desember 2019.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"BRIN Alihkan Proyek Drone “Elang Hitam” ke Versi Sipil, Kini Dikembangkan untuk Awasi Kebakaran Hutan"Penulis : Achmad Nasrudin Yahya

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x