Pejabat Rusia itu disebut telah bersiap membeli hingga beberapa ratus drone Iran, termasuk yang berkemampuan senjata, dalam waktu lebih cepat.
Terkait hal itu, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian membantah rencana tersebut dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Ukraina.
Menlu Iran mengatakan bahwa Teheran menentang perang terhadap Ukraina, demikian pernyataan oleh Kementerian Luar Negeri Iran.
Adapun di pihak Rusia, belum mengomentari pembelian drone Iran itu secara terbuka.
Namun Kementerian Luar Negeri Iran tidak menanggapi permintaan Wall Street Journal baru-baru ini, agar memberikan komentar tentang hal ini.
Begitu juga pihak Rusia, dan Kementerian Pertahanan Rusia yang tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait hal itu.
Pada 8 September, Departemen Keuangan AS telah memberi sanksi kepada perusahaan Iran Safiran Airport Services, karena mengoordinasikan penerbangan militer Rusia yang mengangkut drone Iran dan peralatan terkait ke Rusia.
Drone dari berbagai jenis memainkan peran penting dalam konflik Ukraina. Sebagian karena tidak ada pihak yang memiliki superioritas udara, sehingga enggan menggunakan pesawat berawak di atas posisi musuh.
Ratusan drone pengintai militer dan komersial melayang di udara setiap hari di sepanjang garis depan, melihat target dan mengarahkan tembakan artileri.
Ukraina sendiri juga mengoperasikan armada drone yang dipersenjatai dengan rudal.
Baca Juga: Jenderal Tertinggi AS Minta Perwira Muda Bersiap untuk Perang Robot dan Drone
Drone Bayraktar TB2 buatan Turki dipakai Ukraina untuk menghancurkan beberapa tank lapis baja Rusia di hari-hari awal perang dan digunakan lebih sering.