Nextren.com -Di tengah perang Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung, kanselir Jerman mengadakan panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kanselir Jerman Olaf Scholz membahas begitu banyak hal, mulai dari nuklir hingga peralatan perang yang digunakan dalam perang Rusia.
Dalam panggilan teleponnya, Olaf Scholz mendesak Vladimir Putin untuk menarik pasukannya dari wilayah Ukraina.
Panggilan yang berdurasi 90 menit ini mengatakan bahwa keseriusan situasi militer dan konsekuensi perang di Ukraina membuat kanselir mendesak Presiden Rusia untuk menemukan solusi diplomatik sesegera mungkin.
"Kanselir mendesak Presiden Rusia untuk menemukan solusi diplomatik berdasarkan gencatan senjata, penarikan penuh pasukan Rusia dan menghormati integritas teritorial kedaulatan Ukraina," ujar Pemerintahan Jerman sebagaimana dikutip dari Politico.
Baca Juga: Perang Lawan Rusia Makin Sulit, Jerman Kirim Ratusan Tentara NATO ke Eropa Timur!
Bahas Nuklir
Olaf Scholz juga membahas ancaman krisis nuklir bersama Vladimir Putin.
Ia mengimbau kepada Putin untuk menghindari eskalasi pertempuran di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
Hal ini ditujukan untuk meminimalisir potensi krisis nuklir di PLTN terbesar Eropa tersebut.
Kemudian Jerman juga menyerukan kepadan Putin untuk memberlakukan tawanan peang sesuai dengan Konvensi Jenewa.
Berita seputar panggilan telepon antara Olaf Scholz dan Putin ini dikonfirmasi oleh Kremlin.
Kremlin dalam panggilan tersebut menuduh Ukiraina sebagai dalang dari kekerasan yang berkelanjuta.
Kremlin juga menuduh Ukraina menyebar klaim palsu tentang kesepakatan Laut Hitam.
Baca Juga: Putin Masih Percaya Diri Menangkan Perang Rusia dan Ukraina, Serangan Brutal Siap Hantam Kharkiv!
Jerman Tak Kirim Peralatan Perang ke Ukraina
Politico mencatat panggilan telepon ini bersamaan dengan datangnya kritik atas keraguan Olaf Scholz dalam meningkatkan dukungan militernya untuk Kyiv.
Jerman merupakan negara pengekspor senjata terbesar kelima di dunia.
Negara tersebut memproduksi tank tempur Leopard yang legendaris, dan industri pertahannya juga memiliki persediaan besar kendaraan tempur inganteri Marder.
Sayangnya, di saat Ukraina tengah mencapai kemajuan besar di perang Rusia dan Ukraina, Jerman malah mengendurkan pasokan peralatan perangnya.
Berlin menolak untuk mengirimkan kendaraan-kendaraan tersebut ke Ukraina.
Baca Juga: Putin Kalah Perang! Militer Rusia Kabur Tinggalkan Markas Utama di Ukraina Timur
Pemerintah Ukraina tentu saja menanggapi hal tersebut dengan kekecewaan.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa Jerman tak mau mengirimkan bantuan senjata karena ketakutan dan alasan yang abstrak.
"Sinyal mengecewakan dari Jerman sementara Ukraina membutuhkan tank Leopard dan Marders sekarang untuk membebaskan rakyat dan menyelamatkan mereka dari genosida," tulis Kuleba dalam tweetnya.
"Tidak ada satu pun argumen rasional tentang menapa senjata ini tidak dapat dipasok, hanya ketakutan dan alasan abstrak. Apa yang ditakuti Berlin dari Kyiv?" sambungnya.
(*)