Hal tersebut diakrenakan sosok temannya telah kehilangan identitas karena peristiwa 1965 yang merujuk pada peristiwa G30/S/PKI.
"Jangan coba lacak dia dari Kementerian Luar Negeri karena anda tidak akan menemukan apapun. Dia tidak lagi diakui Indonesia sebagai warga negara karena kebijakan 1965 meski dia adalah orang tua yang sangat pintar," tulisnya.
Kemungkinan, teman Bjorka ini adalah bekas mahasiswa Eksil yang pernah menerima beasiswa pendidikan di luar negeri pada Orde Lama masa pemerintahan Soekarno.
Dilansir dari Kompasiana, pada era Soeharto, ratusan mahasiswa Eksil dicabut paspor dan kewarganegaraanya sehingga berstatus "stateless" atau orang tanpa negara.
Dilansir dari BBC, sejarawan LIPI Asvi Warman Adam mengatakan banyak di antara mahasiswa eksil ini mengembara dari satu negara ke negara lain setelah paspor mereka dicabut karena "dibayangi ketakuan bahwa mereka akan dipulangkan dan di Indonesia akan ditangkap".
(*)