Dalam wawancara tersebut, Zhang mengatakan hubungan China-Rusia telah memasuk "periode terbaik dalam sejarah".
Menurut Zhang, China dan Rusia memiliki tingkat saling percaya tertinggi, tingkat interaksi tertinggi, dan kepentingan strategis terbesar.
Dalam wawancara tersebut, Zhang juga mengutuk kunjungan ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Zhang menyebutkan bahwa perilaku tersebut menjadi ancaman tertorial bagi China.
Ia mengklaim bahwa AS sedang mencoba menerapkan taktik adu domba China-Taiwan yang sama dengan krisis Ukraina.
"AS berniat menjalankan kembali mentalitas Perang Dingin untuk menahan eksistensi China dan memprovokasi persaingan serta konfrontasi kekuatan besar," ujarnya.
AS juga disebut telah melanggar prinsip-prinsip perdamaian dan stabilitas dunia karena melakukan banyak intervensi.
"Non-intervensi dalam urusan internal adalah prinsip paling mendasar untuk menjaga perdamaian dan stabilitas dunia kita," ujar Zhang yang mengkritik campur tangan AS atas masalah dalam negeri China.
(*)