"Saya tahu pasti bahwa tidak boleh ada perempuan dan anak-anak di sana, dan mereka tidak boleh menjadi tameng manusia," ujarnya.
Baca Juga: Rusia Tak Ingin Lagi Rebut Ibukota Ukraina, Ini Rencana Selanjutnya
Wilayah Kherson sendiri telah diduduki Rusia pada minggu-minggu awal invasinya ke Ukraina.
Pihak berwenang Kherson yang didirikan Rusia mengatakan mereka ingin mengadakan referendum untuk memisahkan diri dari Rusia.
Tetapi mereka belum menetapkan tanggal untuk pelaksanaan referendum.
Kremlin mengatakan masa depan wilayah tersebut harus ditentukan oleh penduduknya.
Wilayah Kherson termasuk kota Kherson sebelumnya memiliki populasi hingga 300.000 jiwa.
Namun, saat ini tak diketaui dengan pasti berapa banyak penduduk kota yang masih tinggal di sana.
(*)