Pada akhir 221, cadangan devisa Sri Lanka menyusut dari USD 7,5 miliar menjadi USD 2,7 miliar.
Baca Juga: Microsoft Ungkap Peran Hacker Rusia Menyerang Puluhan Negara Pro-Ukraina
Para pedagang mulai kesulitan mencari sumber mata uang asing untuk membeli barang-barang impor.
Bahan makanan posok seperti beras, lentil, gula, dan susu bubuk mulai menghilang dari rak toko dan supermarket terpaksa menjatahnya.
Kemudian SPBU kehabisan bensin dan minyak tanah yang berdampak pada kelangkaan listrik dan kebutuhan energi.
(*)