Follow Us

Harga Bitcoin Anjlok ke Nilai Terendah dalam 2 Tahun, Analis Prediksi Bisa Lebih Buruk

Gama Prabowo - Minggu, 19 Juni 2022 | 16:56
Ilustrasi harga Bitcoin anjlok
BTCNews

Ilustrasi harga Bitcoin anjlok

Nextren.com - Mata uang kripto Bitcoin mengalami nasib buruk sepanjang tahun 2022 ini.

Harga Bitcoin anjlok terus menerus dari awal Januari 2022 karena berbagai macam faktor.

Meski sempat memulih pada akhir Maret lalu, harga Bitcoin terus menerus anjlok signifikan pada bulan-bulan berikutnya.

Saat artikel ini ditulis, 1 keping Bitcoin memiliki harga setara USD 18.357 atau sekitar Rp 272 juta.

Harga tersebut tercatat sebagai harga terendah Bitcoin sejak November 2020.

Grafik harga Bitcoin selama 3 bulan terakhir
CoinMarketCap

Grafik harga Bitcoin selama 3 bulan terakhir

Baca Juga: Kabar Buruk! Harga Bitcoin Anjlok Lagi, Kini Sudah Turun 35 Persen!

Mata uang kripsto terbesar ini turun sekitar 70% dari bulan November 2020.

Tindakan dari Federal Reserve dan kekhawatiran akan resesi telah memberikan tekanan besar terhdap pasa keuangan dan kripto mejadi salah satu aset yang terdampak.

Beberapa analis memprediksi "kemalangan" Bitcoin masih akan berlanjut di masa mendatang.

Dilansir dari Yahoo Finance Live, CEO Valkyrie Leah Wald mengatakan bahwa dia tak merasa optimis tentang harga Bitcoin untuk beberapa bulan mendatang atau lebih lama.

"Secara historis benar bahwa kita telah melewati badai jenis ini, tetapi kita berada di 'pasar beruang' sekarang, dan itu tidak pernah terasa baik," ujar Wald.

"Dalam jangka waktu yang singkat saya sangat gugup tentang pasar ini dan sapikir kita akan sangat menderita untuk beberapa bulan ke depan dan berpotensi lebih lama," sambungnya.

Baca Juga: Ini Penyebab Nilai Bitcoin Anjlok Terus dan Bisa Memicu Kejatuhan Aset Lainnya

Managing Direcotor The Strategic Funds, Marc LoPresti mengatakan bahwa ia tak mau membeli Bitcoin meski harganya telah anjlok.

"Sayangnya, pada level ini saya bukan pembeli," ujar Marc LoPresti.

Alasan untuk tak membeli Bitcoin berkutat pada kondisi ekonomi dan keuangan internasional yang belum stabil.

LoPresti mengatakan bahwa ia telah mendengar dari beberapa trader yang berkata siap untuk membeli Bitcoin jika turun di bawah USD 19.000.

Namun, sekali lagi LoPresti bersikap skeptis atas masa depan Bitcoin.

Baca Juga: AS Targetkan Penambang Bitcoin Rusia untuk Sanksi Terbaru, Ikut Campur di Industri Kripto?

Di lain sisi, Anastasia Amoroso dari iCapital mengatakan bahwa anjloknya Bitcoin saat ini masih tergolong sehat.

Anastasia menganggap anjloknya harga Bitcoin sebagai proses pemersihan yang baik yang sedan dilakukan.

"Ini semacam proses pembersihan baik yang sedang kita lalui. Kita perlu menghilangkan buih dan kita perlu fokus pada applications yang memiliki utilitas yang berguna hingga akhir," ujar Anastasa sebagaimana dikutip dari Yahoo Finance.

Bagaimana pendapatmu sobat Nextren, apakah masa depan Bitcoin akan terus memburuk atau sebaliknya? Bagikan pendapatmu di kolom komentar ya!

(*)

Editor : Nextren

PROMOTED CONTENT

Latest