Nextren.com - Nilai Bitcoin anjlok 14 persen pada Senin (13/6), memicu kekhawatiran bisa meluas ke mata uang kripto lainnya, mengingat posisi Bitcoin sebagai mata uang kripto utama.Penyebab nilai Bitcoin anjlok hingga 14% adalah karena perusahaan pemberi pinjaman mata uang kripto utama AS, yaitu Celsius Network, membekukan sementara penarikan dan transfer. Alasannya kondisi pasar sedang ekstrem. Langkah Celsius ini menyebabkan anjloknya seluruh mata uang kripto. Bahkan secara total, untuk pertama kalinya nilai uang kripto telah turun di bawah $ 1 triliun (Rp 14745 triliun) sejak Januari 2021. Penurunan besar di aset kripto ini memicu kekhawatiran bisa meluas ke aset lain atau memukul perusahaan lain.Kepala eksekutif Swan Bitcoin, platform tabungan bitcoin, dilansir dari Reuters, menyatakan bahwa hampir semua hal bisa menjadi sistemik dalam kripto, karena seluruh ruang terlalu dipengaruhi.Perusahaan Celsius ini berbasis New Jersey AS, dan memiliki aset sekitar US$ 11,8 miliar (Rp 174 triliun). Layanan Celcius adalah menawarkan produk berbunga alias pinjaman kepada pelanggan yang menyetor cryptocurrency di platformnya. Celsius juga meminjamkan uang kripto untuk mendapatkan pengembalian.Celcius Network kini menangguhkan seluruh aktivitas perdagangan cryptocurrency, termasuk penarikan, pertukaran, dan transer kripto di platfrom mereka.Setelah pengumuman pembekuan oleh Celsius tersebut, harga Bitcoin anjlok menyentuh level terendah dalam 18 bulan di US$ 22.725, dan saat tulisan ini dibuat terus turun ke US$ 21.566. Uang kripto lain seperti ether yang nilainya terbesar kedua setelah Bitcoin, turun 18% menjadi US$ 1.176, nilai terendah sejak Januari 2021.Sebelu,nya, perusahaan yang terkait dengan mata uang kripto telah mengingatkan bahwa penurunan harga kripto bisa menjadi efek berantai, bahkan bisa memicu margin calls.Peringatan itu artinya broker atau sekuritas memberitahu kepada investor agar menambah modal ke rekening investasinya.Nilai pasar kripto telah anjlok dalam beberapa minggu terakhir, akibat kenaikan suku bunga dan lonjakan inflasi. Hal itu mendorong investor untuk menjual aset berisiko di pasar keuangan, seperti uang kripto. Bahkan pasar terus melakukan aksi jual pada hari Senin (13/6) setelah keluarnya data inflasi AS pada hari Jumat (10/6), sebagai angka inflasi terbesar di AS sejak 1981. Beberapa hal itulah penyebab utama anjloknya pasar kripto, kata Jay Hatfield, kepala investasi di Infrastructure Capital Management. Jay juga menjelaskan bahwa ekspansi berlebihan The Fed telah menyebabkan sejumlah gelembung termasuk saham teknologi dan token kripto.Investor uang kripyo juga terguncang oleh runtuhnya token terraUSD dan luna pada bulan Mei lalu, yang langsung membuat anjlok nilai Tether, stablecoin terbesar di dunia.
Ini Penyebab Nilai Bitcoin Anjlok Terus dan Bisa Memicu Kejatuhan Aset Lainnya
Rabu, 15 Juni 2022 | 11:07
Celcius
Editor : Wahyu Subyanto