Nextren.com -Ketegangan di wilayah perbatasan China, Jepang, dan Korea Selatan kembali muncul.
Dilansir dari ABC News, Jepang mengerahkan jet tempur andalannya setelah pesawat tempur Rusia dan China melintasi perbatasan wilayah udaranya pada Selasa (24/5) waktu setempat.
Menteri Pertahanan Jepang Nubuo Kishi mengatakan bahwa pesawat tempur Rusia dan China lancang mendekati wilayah udaranya ketika Tokyo menjadi tuan rumah para pemimpin negara-negara Quad.
Insiden tersebut membuat Jepang menyampaikan keprihatinan besar kepada Rusia dan China melalui saluran diplomatik.
Nubuo Kishi menganggap insiden tersebut sebagai provokasi oleh Beijing dan Moskow pada hari ketika Presiden AS Joe Biden, PM India Narendra Modi, dan PM Australia Anthony Albanese bertemu di Tokyo.
"Kami percaya fakta bahwa tindakan ini diambil selama KTT Quad membuatnya lebih provokatif daripada di masa lalu," ujar Nubuo Kishi seperti dikutip dari ABC News.
Baca Juga: Jepang Kecam Aktivitas Maritim China di Laut China Timur, Rebutan Bahan Bakar Perang?
Kronologi
Nubuo Kishi menjelaskan bahwa setidaknya ada 2 pesawat bomber China dan 2 pesawat bomber Rusia yang melintas di Laut Jepang.
"Awalnya ada 2 pesawat tempur China terbang di atas Laut Jepang dari Laut China Timur yang kemudian disusul 2 pesawat tempur Rusia untuk terbang bersama menuju Laut China Timur dan Samudra Pasifik," ujar Kishi.
Nubuo Kishi juga mengatakan bahwa pesawat tempur Russia dan China tersebut juga melayang di atas Hokkaido Utara kemudian ke Semananjung Noto di Jepang Tengah.
Menanggapi tindakan lancang dari Rusia dan China, militer Korea Selatan dan Jepang mengerahkan jet tempur untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.