Nextren.com -Krisis Ukraina hampir memasuki bulan ke-3 namun tak ada tanda perdamaian dari pihak Rusia dan Ukraina.
Rusia dan Ukraina masih bersikeras untuk berperang demi tujuan masing-masing dan enggan mengesampingkan ego demi perdamaian.
Rusia berambisi menuntaskan invasinya dengan perluasan penaklukan seluruh wilayah Ukraina dan mendapat kontrol penuh atas itu.
Sedangkan Ukraina mengesampingkan gencatan senjata ataupun konsesi teritorial dalam bentuk apa pun ketika Rusia meningkatkan serangannya di bagian Selatan dan Timur negaranya.
Baca Juga: Awalnya Gagah Tolak Damai dengan Rusia, Presiden Ukraina Mulai Ketakutan dan Ingin Perang Berakhir
Sikap tanpa kompromi rezim Zelenskyy ini dilatarbelakangi oleh situasi kemunduran aktivitas militer Rusia dalam beberapa pekan terakhir.
Kyiv khawatir mereka mungkin saja akan ditekan oleh beberapa pihak untuk mengorbankan tanah demi kesepakatan damai.
Sebelum tekanan tersebut datang, Kyiv telah memberi ketegasan bahwa mereka tak akan mengakhiri perang sebelum Rusia mengembalikan wilayah Ukraina yang dikuasai.
"Perang harus diakhiri dengan pemulihan penuh integritas dan kedaulatan wilayah Ukraina," tulis Kepala Staf Kepresidenan, Andriy Yermak dalam sebuah tweet pada Minggu pagi (22/5).
Baca Juga: Pejabat Rusia Penentang Invasi ke Ukraina Tertangkap di Perbatasan AS-Meksiko, Apa Penyebabnya?
Presiden Polandia Andrzej Duda mendukung keputusan Ukraina untuk tak berdamai dengan Rusia ketika ada tekanan dari internasional.
Dilansir dari Reuters, Duda mengatakan kepada anggota parlemen di Kyiv bahwa masyarakat internasional harus menuntut Rusia menarik pasukannya dari Ukraina tanpa mengorbankan wilayah apapun.