"Ngene, awakmu krungu ora, nang dalan alas mau, onok suara gamelan?" (gini, kamu dengar apa tidak , di jalan tadi, ada suara orang memainkan gamelan?)"
Baca Juga: Terungkap, Inilah Fitur yang Membuat MiChat Jadi Platform Open BO
"Yo paling onok hajatan lah, opo maneh" (ya palingan ada warga yang mengadakan hajatan, apalagi)"
"Berbeda dengan Ayu, Nur, menatap Widya dengan ngeri. Sembari berbicara lirih, Nur yang seharusnya paling ceria di antara mereka berkata. "Mbak, ra onok Deso maneh nang kene, gak mungkin nek onok hajatan, nek jare wong biyen, krungu gamelan nang nggon kene, iku pertanda elek."
Cerita Asli KKN di Desa Penari versi Nur
Berbeda dengan versi Widya, cerita 'KKN di Desa Penari' versi Nur diklaim sudah mendapat izin dari yang orangnya langsung.
Cerita versi Nur inilah yang akan menjawab segala teka-teki yang ada di cerita versi Widya.
"Banyak hal yang membuat Nur bimbang, salah satunya, tentang lokasi dan sebagainya. sejujurnya, ini kali pertama Nur, pergi ke arah etan (Timur) sebagai, perempuan yang lahir di daerah kulon (barat) ia sudah seringkali mendengar rumor tentang arah etan, salah satunya, kemistisanya."
"Mistis, bukan hal yang baru bagi Nur, bahkan ia sudah kenyang dengan berbagai pengalaman akan hal itu, saat menempuh pendidikanya sebagai santriwati, mengabaikan perasaan tidak bisa di lakukan secara kebetulan semata. dan malam ini, belum pernah Nur merasa setidak'enak ini."
Dalam cerita Nur merasakan hal janggal ketika mobil melaju dari Kota J ke Kota B. Salah satu pertanda buruk yang dialaminya adalah ketika ada kakek-kakek yang tiba-tiba menghampirinya.
"Bukan hanya itu saja, si kakek, mengelengkan kepalanya, seolah memberikan tanda pada Nur yang ada didalam mobil, untuk mengurungkan niatnya."
Selain itu, hujan lebat tiba-tiba turun yang membuat mobil yang dikendarai Nur dkk harus berhenti di rest area yang sepi.