Follow Us

China Klaim Wilayah Laut Natuna Utara Kaya yang Minyak, Kini Bungkam Setelah Indonesia Merapat ke Amerika

None - Selasa, 26 April 2022 | 15:49
Kacaukan Indonesia, kapal China ini menolak pulang dan habiskan seminggu di ZEE Indonesia, Natuna-lah incarannya
Tribun Pekanbaru

Kacaukan Indonesia, kapal China ini menolak pulang dan habiskan seminggu di ZEE Indonesia, Natuna-lah incarannya

Nextren.com - Hubungan Indonesia dan China dianggap banyak orang makin dekat dan mesra, terlihat dari kerjasama perdagangan yang makin intensif.

Namun sebenarnya untuk urusan wilayah teritorial, hubunga China dan Indonesia sedang memanas.

Indonesia, seperti negara-negara besar Asia Tenggara lainnya, sedang meningkatkan hubungan militernya dengan Amerika Serikat (AS) di tengah meningkatnya tekanan China di Laut China Selatan yang sedang disengketakan, kata para analis.

Pada Desember 2021, Beijing menuntut Indonesia menghentikan kegiatan pengeboran minyak dan gas di utara Kepulauan Natuna yang terletak di bagian paling selatan Laut Cina Selatan.

Pemerintah Indonesia menyebut wilayah tersebut sebagai Laut Natuna Utara.

Baca Juga: China Akan Membuat Pesawat Penumpang Hipersonik Berkecepatan 7000 km per jam, Shanghai New York Cuma 2 Jam

Menurut Inisiatif Transparansi Maritim Asia yang berbasis di AS, pada Juli dan Agustus, kapal penjaga pantai China berpatroli di lokasi pengeboran yang dilakukan pihak Indonesia di dekat pulau-pulau tersebut.

Sebuah kapal survei China bahkan melakukan survei dasar laut di zona ekonomi eksklusif Indonesia.

Pesawat jet tempur F-16 TNI AU terbang di atas kapal perang TNI AL saat melakukan operasi di Natuna, dekat Laut China Selatan, 10 Januari 2020.
(ANTARA/REUTERS via VOA INDONESIA)

Pesawat jet tempur F-16 TNI AU terbang di atas kapal perang TNI AL saat melakukan operasi di Natuna, dekat Laut China Selatan, 10 Januari 2020.

China menyebut sekitar 90 persen dari laut seluas 3,5 juta kilometer persegi itu sebagai teritorinya.

Beijing menggunakan historis catatan penggunaan sebagai dasar pengklaiman tersebut.

Empat negara Asia Tenggara lainnya dan Taiwan menentang semua atau sebagian dari klaim China.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest