Follow Us

China Akan Membuat Pesawat Penumpang Hipersonik Berkecepatan 7000 km per jam, Shanghai New York Cuma 2 Jam

Wahyu Subyanto - Rabu, 20 April 2022 | 22:04
Ilustrasi pesawat hipersonik China
digitaltrends

Ilustrasi pesawat hipersonik China

Setelah tiba di bandara tujuan, pesawat juga akan mendarat secara vertikal, dengan bagian belakang atau ekor terlebih dahulu yang akan menyentuh tanah.

Inisiatif ini tampaknya merupakan perwujudan dari terjunnya China ke dalam bisnis pariwisata luar angkasa yang menguntungkan.

Proyek ini didukung oleh investor utama China.

Pada Agustus 2021, perusahaan tersebut mengumpulkan sekitar $47 juta dalam pembiayaan awal dari Matrix Partners China dan Shanghai Guosheng Group, sebuah perusahaan investasi industri milik negara, menurut CNN.

Usaha terbaru China dalam pariwisata luar angkasa datang ketika misi Polaris Dawn SpaceX dijadwalkan untuk diluncurkan tahun ini.

Baca Juga: Rusia Pakai Rudal Hipersonik: Kecepatan 14 Ribu KM per Jam, Tak Bisa Dideteksi Radar Manapun

Kapal tersebut diperkirakan akan menghabiskan lima hari di orbit. Selama waktu itu, awak kapal akan mencoba perjalanan luar angkasa komersial pertama.

Akhir tahun ini, Blue Origin milik Jeff Bezos diperkirakan akan menerbangkan diplomat Grenada dan pendiri Tron Justin Sun, bersama dengan lima awaknya, dengan roket New Shepard yang dapat dipakai ulang.

Pesawat ruang angkasa itu sepenuhnya otonom, artinya tidak ada pilot yang mengendalikan roket.

Transportasi Luar Angkasa China tidak akan menjadi perusahaan pertama yang mencoba mengembangkan pesawat hipersonik.

Venus Aerospace, sebuah perusahaan yang berbasis di Houston, telah mengumpulkan dana sebanyak total $33 juta (Rp 473 miliar) untuk sebuah proyek yang bertujuan untuk mengembangkan pesawat luar angkasa yang dapat menerbangkan penumpang dari Los Angeles ke Tokyo dalam satu jam.

Sebagai perbandingan, saat ini penerbangan nonstop dari Los Angeles ke Tokyo dapat memakan waktu antara 11 hingga 13 jam.

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest