Mereka memberdayakan pengrajin anyaman bambu dengan berbagai latar belakang di desa Padakembang, Singaparna, Jawa Barat.
“Para pengrajin ini memproduksi produk anyaman bambu ramah lingkungan, seperti tudung saji, baki, alas gelas dan piring, keranjang dan lain-lain," ujar Mega.
"Kami juga rutin mengedukasi para pengrajin bambu dan warga setempat terkait pembuatan kerajinan bambu berkualitas agar bisa dijadikan mata pencarian warga sekaligus menjaga kelestarian desa,” pungkas Mega.
Baca Juga: Drama Belanja Online di Official Store, Stok Barang Jarang Update
Selain Studio Dapur, Noesa juga merupakan contoh UMKM yang digawangi oleh perempuan dan pengrajin lokal.
Noesa didirikan oleh Cendy Mirnaz dan Annisa Hendrato untuk mempromosikan produk-produk kerajinan lokal Indonesia.
Annisa Hendrato dan Cendy Mirnaz menggandeng komunitas perempuan penenun dan penjahit di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menghasilkan produk tenun ikat Flores dalam bentuk dompet, gelang, tali kamera dan masih banyak lagi.
“Selama pandemi, Tokopedia menyumbang lebih dari 60% terhadap penjualan keseluruhan Noesa. Ini turut menjaga produktivitas perempuan pengrajin di NTT. Produk kami pun jadi bisa diakses oleh masyarakat dari Sabang hingga Merauke,” kata Annisa.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Redmi Note 11 Series Dipastikan Hadir di Indonesia
Upaya Tokopedia Asah Keterampilan Perempuan Indonesia