"Kami memiliki data yang relevan dari sejumlah bank," kata Mykhailo Fedorov, Menteri Transformasi Digital Ukraina.
Namun Fedorov tidak merinci bank mana saja yang terdampak. Dalam sebuah pernyataan, pengawas perlindungan Ukraina juga menyatakan bahwa aktivitas peretasan di negaranya meningkat.
Ukraina sendiri menuduh Rusia sebagai dalang serangan siber sejak 2014, tepatnya ketika Rusia mencaplok semenanjung Krimea dan medukung pemberontakan separatis di Ukraina.
Kendati demikian, Kremlin membantah tuduhan tersebut.
Perang Rusia-Ukraina
Perang Rusia-Ukraina resmi pecah, Presiden Rusia, Vladimir Putin resmi mengumumkan operasi militer di Ukraina, dengan melancarkan serangan ke target-target penting pertahanan Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Putin juga mengingatkan jika ada negara lain yang campur tangan bisa jadi berujung pada konsekuensi yang belum pernah terbayangkan.
Baca Juga: Hacker Curi Aset Kripto Senilai Rp 4,6 Triliun dari Platform Wormhole
Dikutip dari APNews, Putin dalam siaran langsung di televisi mengatakan bahwa Rusia tidak bermaksud menginvasi Ukraina. Mereka hanya ingin membuat demiliterisasi wilayah tersebut dan membawa pihak-pihak yang dianggap Rusia sebagai penjahat, dibawa ke pengadilan.
Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan rakyat Ukraina dan pemerintahannya hanya menginginkan perdamaian.
Namun jika mereka diserang, mereka akan mempertahankan diri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Operasi Militer Rusia, Ratusan Komputer di Ukraina Diserang Software Berbahaya"Penulis : Lely Maulida