Namun perusahaan ini tampaknya tidak memiliki situs resmi sehingga detail lainnya belum diketahui.
Mengingat sistem operasi menggunakan penandatanganan kode sebagai pemeriksaan awal program, sertifikat itu kemungkinan dibuat untuk meloloskan program dari sistem perlindungan anti-virus.
Belum diketahui siapa dalang yang meluncurkan serangan ini.
Namun sejumlah pihak mencurigai Rusia karena berulang kali dituduh melakukan peretasan data ke Ukraina dan negara lainnya.
Meski demikian, Rusia membantah tuduhan itu.
Baca Juga: Apakah NFT Aman dari Kebocoran Data dan Hacker? Ini Kata Pakar
Berdampak pada situs pemerintah hingga bank
Sejumlah serangan siber yang terjadi di Ukraina berdampak pada sejumlah layanan publik seperti bank hingga situs resmi pemerintah.
Dihimpun dari Reuters, Kamis (24/2/2022), situs web pemerintah Ukraina, kementerian luar negeri serta layanan keamanan negara tersebut tumbang karena serangan Distributed Denial of Service (DDoS), yaitu serangan siber yang menutup akses layanan.
Serangan ini terjadi pada Rabu (24/2/2022).
"Sekitar pukul 4 sore, serangan DDoS massal lainnya di negara bagian kami dimulai."