Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Terkena Badai Matahari, 40 Satelit Elon Musk Jatuh ke Bumi

None - Jumat, 18 Februari 2022 | 11:44
Penampakan bumi dari satelit Starlink
space.com

Penampakan bumi dari satelit Starlink

Nextren.com - Starlink adalah layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk, yang diharapkan bisa menjangkau seluruh bagian bumi di lokasi terpencil sekalipun.

Rencananya, Elon Musk bakal meluncurkan banyak sekali satelit di ruang angkasa, hingga 30 ribu unit.

Kini layanan internet satelit milik Elon Musk, Starlink, harus kehilangan puluhan satelit barunya akibat badai matahari.

Sebanyak 40 dari total 49 satelit baru yang diluncurkan awal Februari, lalu dilaporkan jatuh karena badai matahari tersebut.

Padahal, 49 satelit baru milik Starlink ini rencananya bakal bergabung dengan 1.925 satelit Starlink lainnya di orbit.

Baca Juga: Elon Musk Rilis Internet Starlink Agustus 2021, Kecepatannya 30 TBps!

49 satelit tambahan ini diluncurkan untuk meningkatkan ketersediaan akses internet Starlink.

Menurut laporan Time, jatuhnya 40 satelit tersebut dikarenakan Starlink mengabaikan peringatan dari Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa (Space Weather Prediction Center/SWPC) Amerika Serikat.

Pada 29 Januari 2022, SWPC telah mengeluarkan peringatan akan datangnya badai matahari dengan tingkat keparahan "sedang".

Badai Matahari sendiri adalah peristiwa berupa ledakan atau pelepasan energi di matahari dengan skala yang besar.

Peneliti SWPC memperkirakan badai matahari tersebut sampai ke atmosfer Bumi sekitar tanggal 2-3 Februari 2022.

Saat sampai di Bumi, secara teori, atmosfer akan mengalami gangguan.

Badai Matahari dapat menyebabkan gangguan pada kondisi di atmosfer, khususnya pada lapisan ionosfer.

Meski sudah ada peringatan tersebut, Starlink tetap "bandel" meluncurkan 49 satelit barunya sesuai jadwal sebelumnya, yaitu 3 Februari 2022 atau pada waktu yang sama saat badai matahari diprediksi sampai ke atmosfer Bumi.

Pada Kamis, 3 Februari 2022, roket bikinan perusahaan Space Exploration Technologies Corp (SpaceX) yang juga dimiliki Elon Musk, Falcon 9 membawa dan meluncurkan 49 satelit Starlink ke orbit rendah Bumi (low-earth-orbit/LEO).

Satelit Starlink ini biasanya ditempatkan di LEO yang jaraknya sekitar 210 km di atas Bumi.

Baca Juga: Telkom 'PDKT' Dengan SpaceX, Kembangkan Internet Satelit di Indonesia!

Namun, saat proses penempatan, 49 satelit yang dibawa Falcon 9 mengalami hambatan udara yang sangat besar ketimbang biasanya, saat berada di sekitar 209 km di atas Bumi.

Hambatan udara ini membuat satelit justru kembali ke arah Bumi, alih-alih mencapai posisi seharusnya di 210 km di atas Bumi.

Hambatan udara yang lebih besar ini agaknya merupakan efek dari badai matahari tersebut.

Akhirnya, untuk menyelamatkan satelitnya, SpaceX dilaporkan mengaktifkan mode aman pada 49 satelit Starlink tersebut.

"Tim Starlink memerintahkan satelit ke mode aman di mana mereka akan terbang (seperti selembar kertas) untuk meminimalkan hambatan—untuk secara efektif 'berlindung dari badai'," kata SpaceX.

Namun, mode aman itu ternyata hanya mampu menyelamatkan 9 satelit saja.

Sementara 40 satelit sisanya tidak bisa selamat dari badai dan jatuh ke atmosfer Bumi.

Menurut Time, 40 satelit Starlink itu akan habis terbakar saat memasuki atmosfer Bumi.

SpaceX sebagai perusahaan yang menaungi Starlink, memuji dirinya sendiri karena berhasil menangani masalah jatuhnya 40 satelit ini dengan risiko minimal, sehingga tidak berdampak terhadap satelit lain, serta orang atau properti di Bumi.

Badan luar angkasa Amerika Serikat, NASA sendiri masih bungkam soal peristiwa jatuhnya 40 satelit Starlink ini.

Baca Juga: Elon Musk Janji Naikkan Kinerja Internet Satelit Starlink ke 300Mbps!

Namun, pada 7 Februari 2022 lalu, NASA telah menuliskan surat sebanyak lima lembar kepada Komisi Komunikasi Federal (FCC) AS, dilansir dari Time, Rabu (16/2/2022).

Surat tersebut menjelaskan kekhawatiran NASA terhadap layanan internet Starlink secara keseluruhan, terutama soal rencana perusahaan Elon Musk itu untuk meluncurkan total lebih dari 30.000 satelit untuk layanan Starlink.

NASA khawatir, 30.000 satelit Starlink itu akan meningkatkan risiko tabrakan antara satelit dengan benda lain yang ada di orbit rendah Bumi, seperti termasuk pesawat ruang angkasa berawak.

Selain itu, NASA juga khawatir 30.000 satelit yang akan diluncurkan untuk layanan Starlink bakal mengganggu pengamatan atmosfer.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "40 Satelit Internet Elon Musk Jatuh ke Bumi"Penulis : Galuh Putri Riyanto

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x