Follow Us

Begini Kondisi Terkini Bisnis Menambang Bitcoin di Jakarta, Untungnya Jutaan Per Bulan

None - Rabu, 02 Mei 2018 | 08:23
Ilustrasi Bitcoin
Motinews.info

Ilustrasi Bitcoin

Kartu Grafis Langka di PasaranLayaknya hukum ekonomi, harga pun terkerek naik akibat tingginya permintaan. Nvidia GTX 1070 misalnya, yang seharusnya berada di kisaran Rp.2,6 jutaan, kini dihargai Rp.7 jutaan; itupun sudah jarang ditemukan.Tak heran jika Hyperpedia kini mengaku sering menolak pesanan. "Sekarang susah sekali cari VGA" ungkap Panji Pamungkas, pemilik Hyperpedia.

(BACA JUGA : Saat Ramadan Orang Lebih Lama Internetan, Ini Peluang dan Tantangannya )Panji mengaku harus menyusuri tiap toko di Mangga Dua untuk menemukan kartu grafis yang dicari. Kalaupun ada, seringkali mendapatkan satu seri kartu grafis namun dari dua pabrikan berbeda.Kelangkaan kartu grafis diperkirakan akan lebih parah dalam 1-2 bulan ke depan. "Saya tanya semua pabrikan [di Tiongkok dan Taiwan], mereka mengaku sudah tidak punya stok" ungkap Teguh. Padahal sebentar lagi masuk musim Imlek yang merupakan libur panjang bagi Taiwan dan Tiongkok yang menjadi pusat pabrik kartu grafis.Wajar jika muncul pertanyaan, apakah menjadi penambang Bitcoin segitu menggiurkan?

(BACA JUGA : Bukan SMS ke 4444, Ini Cara Aktifkan Nomor yang Terlanjur Diblokir )

Cuma 3-4 Bulan Bisa Balik ModalBagi kebanyakan orang, menghabiskan puluhan juta rupiah hanya untuk mining rig mungkin terdengar berlebihan. Namun imbal balik yang dijanjikan memang cukup menggiurkan; setidaknya untuk saat ini. Di situs cryptocompare.com, Anda bisa melakukan perhitungan pendapatan bersih yang diperoleh saat menggunakan mining rig dengan hash rate tertentu dan sudah dikurangi biaya listrik.Sebagai contoh, konfigurasi enam Nvidia GTX 1070 akan menghasilkan hash rate sekitar 198 Mega Hash per detik (MH/s) untuk cryptocurrency Ethereum.

(BACA JUGA : Mengungkap Merek Hape Terfavorit di Korea Utara, Masuk Akal Sih )Konsumsi daya rig tersebut sekitar 800 Watt, sementara harga listrik di Indonesia sekitar Rp.1500 per Watt. Dengan asumsi harga Ethereum sekitar US$946, rig tersebut akan menghasilkan pendapatan bersih sekitar US$16 per hari atau US$480 per bulan.Harga rig untuk konfigurasi seperti itu sekitar Rp.40 jutaan. Jadi dalam tempo kurang dari 10 bulan, investasi tersebut sebenarnya sudah balik modal. Bahkan ketika harga cryptocurrency melambung seperti beberapa saat lalu, hanya butuh 3-4 bulan untuk balik modal.

(BACA JUGA : CEO WhatsApp Mundur Akibat Konflik Dengan Mark Zuckerberg Soal Enkripsi? )

Hal inilah yang mendorong banyak orang yang tertarik menjadi bitcoin miner. Salah satunya adalah Ade HK di Semarang. Awalnya ia mengetahui dunia mining dari temannya yang lebih dulu menjadi miner. "Dia jalan 3-4 bulan dan hasilnya lumayan bagus" cerita Ade. Akhirnya pria yang sehari-hari bergelut di industri mebel ini pun tertarik membeli mining rig dengan harga Rp.40 juta lebih.

(BACA JUGA : Larisnya Evercoss Xtream 1 dan XTream 1 Plus Yang Gratiskan YouTube )Contoh lainnya adalah Bill (bukan nama asli). Pria asal Australia yang tinggal di Bali ini mengaku sangat percaya kekuatan cryptocurrency. Saat ini Bill mengaku memiliki berbagai mata uang digital, mulai dari Bitcoin, Ethereum, Neo, sampai Mint.Namun khusus sebagai miner, ia mengaku baru sebulan ini melakukannya.

Ia saat ini memiliki mining rig dengan enam kartu grafis. Ia sebenarnya berencana membuat mining rig dengan 32 kartu grafis, namun melejitnya harga VGA membuat Bill menunda niat tersebut.

(BACA JUGA : Preorder Samsung Galaxy S9 dan S9+ Memori Internal 128GB dan 258GB )Jika harus membandingkan, Bill menganggap menjadi miner jauh lebih menguntungkan dibanding sekadar investor. Dalam hitungannya, investasi yang ia keluarkan di mining rig ini akan balik dalam 5-7 bulan. "Dan saya akan mendapatkan kartu grafis 'gratisan' jika bosan menjadi miner" ucap Bill sambil tertawa.Resiko Bisnis MengintaiNamun menjadi miner bukannya tanpa resiko. Melejitnya harga kartu grafis dan turunnya harga Bitcoin membuat hitung-hitungan investasi menjadi gampang meleset. "Waktu saya beli rig, harga Ethereum hampir 20 juta. Sekarang cuma 13-14 juta" cerita Budi.

Prediksi awal Ade untuk balik modal dalam 4-5 bulan pun buyar. "Sekarang palingan 7-8 bulan" ucap Ade menggambarkan hitung-hitungan baru untuk balik modal.Namun, bukan berarti menjadi penambang Bitcoin itu tidak ada resiko.(BACA JUGA : Xl Tawarkan Internet Unlimited Bertarif Rp 300 Ribu per bulan )

Sampai Kapan?Timing akan menjadi faktor penting bagi miner. Pasalnya, sistem Bitcoin dirancang agar mengeluarkan koin baru dengan kecepatan yang stabil. Caranya dengan menyesuaikan tingkat kesulitan algoritma dengan kekuatan hash rate dari semua penambang. Semakin tinggi komputer yang digunakan para penambang, semakin sulit pula algoritma yang harus diselesaikan.Dengan kata lain, meski mining rig performanya konstan, pendapatannya akan turun seiring waktu.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest