Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Begini Kondisi Terkini Bisnis Menambang Bitcoin di Jakarta, Untungnya Jutaan Per Bulan

None - Rabu, 02 Mei 2018 | 08:23
Ilustrasi Bitcoin
Motinews.info

Ilustrasi Bitcoin

Nextren.com- Meski nilai tukarnya menurun, namun pesona Bitcon sebagai mata uang virtual masih tetap gemilang.Belum lagi keberadaan mata uang virtual selain Bitcoin seperti Ethereum, Litecoin, atau Dash. Mata uang virtual lainnya adalah Namecoin, Swiftcoin, Dogecoin, Emercoin, Gridcoin, Omni, Primecoin, Ripple, Burstcoin, MazaCoin, Monero, NEM, Nxt, PotCoin, Synereo AMP, Titcoin, VertCoin, Ethereum Classic, IOTA, SixEleven, Decred, ZCash, ARK Ecosystem, Bitcoin Cash, dan Ubiq.Uniknya, sebagai mata uang virtual yang tak kelihatan fisiknya, berbagai jenis mata uang ini bisa ditambang sendiri (mining) oleh siapapun.

(BACA JUGA :Yuk Sadap WhatsApp Pasangan atau Anak, Cegah Dari Perilaku Menyimpang )Namun jumlah mata uang virtual ini memang dibuat terbatas di seluruh dunia.Jadi dibuat mirip dengan keberadaan logam emas di alam, yang jumlahnya terbatas dan harus ditambang dari bumi.Maraknya berbagai jenis mata uang virtual ini membuat banyak orang kini sibuk berbisnis "pertambangan mata uang virtual".Bagaimana tak tergoda, tengok saja nilai tukar Bitcoin yang mencapai sekitar Rp 140 juta per keping, Ethereum sekitar Rp 6,5 juta per keping, Dash sekitar Rp 8,27 juta, dan Litecoin sekitar Rp 1,35 juta.

(BACA JUGA :8 Fakta Penting Gratis YouTube Setahun Evercoss Xtream 1 dan Xtream 1 Plus )

Maka tentu menarik melihat makin maraknya perkembangan bisnis "pertambangan mata uang virtual" di Indonesia saat ini, seperti sudah ditelusuri oleh Infokomputer.com baru-baru ini.Larisnya Penjualan Kartu Grafis di Jakarta"Ini mau dikirim ke Karawang, sementara yang ini ke Medan" ungkap Teguh Samudra sambil menunjuk dua komputer yang ada di depannya. Sementara di bagian meja lain, dua orang lainnya sedang sibuk mengotak-atik komputer yang dipesan oleh pelanggan di Jakarta.Itulah sedikit gambaran suasana toko komputer Hyperpedia di bilangan Kedoya, Jakarta Barat.

(BACA JUGA :Bitcoin Marak, Konferensi Cryptocurrency Internasional Segera Digelar di Indonesia )

Tampilan mining rig penambang bitcoin. Kartu grafis dijejer pakai VGA-riser, kadang butuh 2 -3 PSU untuk tenaga mining rig ini
Infokomputer

Tampilan mining rig penambang bitcoin. Kartu grafis dijejer pakai VGA-riser, kadang butuh 2 -3 PSU untuk tenaga mining rig ini

Dirintis sejak 18 tahun lalu, Hyperpedia pada dasarnya adalah toko komputer. Namun dalam beberapa bulan terakhir, kegiatan toko ini didominasi perakitan mining rig alias komputer untuk "menambang" uang digital seperti Bitcoin.Teguh mengaku tiap minggunya mereka bisa merakit 10-12 mining rig. Harganya beragam.

Mining rig dengan konfigurasi tiga kartu grafis dibandrol di harga Rp.30 jutaan, sementara konfigurasi enam kartu bisa mencapai Rp.60 jutaan.

(BACA JUGA :Aplikasi WeChat Simpan Riwayat Obrolan Pengguna Meski Telah Dihapus? )Hyperpedia tidak cuma merakit, namun juga menyiapkan setting optimal dari kartu grafis, software untuk menambang, sampai dompet Bitcoin yang siap dijual ke pasar.Pendek kata, pembeli tinggal colok mining rig tersebut ke listrik, dan uang digital pun siap didulang.Adu Cepat MenambangDalam dunia Bitcoin, mining adalah sebutan bagi pemilik komputer yang rela menyalakan komputernya untuk mencatat seluruh transaksi yang terjadi di jaringan Bitcoin. Atas kesediaan tersebut, jaringan Bitcoin secara otomatis akan memberikan imbalan berupa keping Bitcoin sebanyak 75 koin per jamnya.

(BACA JUGA :Spesifikasi Arirang 171, Hape ala Korea Utara yang Dirilis Maret 2018 )Untuk mendapatkan koin tersebut, para "pemburu" uang digital ini harus berlomba adu cepat dalam menyelesaikan semacam puzzle algoritma yang disebut hash. Semakin cepat kecepatan komputer, semakin tinggi jumlah hash (hash rate) yang bisa diproses, yang berarti semakin besar kemungkinan miner mendapatkan Bitcoin.Berhubung semakin banyaknya penambang Bitcoin, tingkat kompetisi pun kian ketat.

Dulu, mining dengan prosesor komputer biasa sudah cukup untuk mendapatkan Bitcoin. Namun kini, tidak lagi.

Yang dibutuhkan adalah komputer yang bisa menghitung hash sebanyak-banyaknya. (BACA JUGA :Inilah Beberapa Dampak Program Registrasi Ulang yang Masuk Akal )Kartu grafis yang pada dasarnya memiliki ribuan prosesor mini kini menjadi andalan. Tidak cuma satu, namun tiga sampai 6 kartu grafis harus digunakan agar bisa kompetitif.Tak heran jika kartu grafis kini menjadi sangat langka di pasaran. "Memang terjadi lonjakan permintaan akibat kebutuhan mining ini" ungkap Setyo Ryanto, Open Platform Business Group Asus Indonesia.

(BACA JUGA :Kisah Pria yang Tertipu Karena Teman Main Mobile Legends-nya 'Berubah' )Ryan menyebut kartu grafis kelas atas seperti seri GTX1050 atau RX570 ke atas yang kini paling diburu. "Pihak distributor melakukan pemesanan sesuai kebutuhan normal, namun langsung habis diborong karena ada kebutuhan mining" tambah Ryan.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x