Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Sideka-NG, Aplikasi dari Kemenkominfo untuk Dorong Desa dan Kecamatan Bertrasformasi Digital

Tim Konten - Kamis, 23 Desember 2021 | 12:30
Semuel Abrijani Pangerapan luncurkan Sideka NG dalam agenda penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021
Dok. Kemenkominfo

Semuel Abrijani Pangerapan luncurkan Sideka NG dalam agenda penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021

Nextren.com -Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mensosialisasikan aplikasi Sistem Informasi Desa dan Kawasan New Generation (Sideka-NG) , Selasa (14/12/2021).

Sosialisasi dilakukan di tengah penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021, yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang.

Sebagai informasi, Sideka-NG merupakan aplikasi yang membantu pengelolaan layanan publik serta pemerintahan secara digital bagi tingkat desa dan kecamatan.

Sideka akan menjadi sarana implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) bagi desa dan kecamatan. Pemanfaatan aplikasi ini juga menjadi pendorong transformasi digital desa dan kecamatan.

Baca Juga: Diminta Jokowi, Esports Mau Jadi Kurikulum Sekolah dan Jurusan di Kampus

Pada acara tersebut Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika)KemenkominfoSemuelAbrijaniPangerapan menjelaskan pentingnya desa dan kecamatan memanfaatkan aplikasi ini.

Menurutnya, pembangunan berbasis smart city harus dimulai dari sektor terkecil, yakni desa dan kecamatan. Transformasi digital yang dilakukan oleh desa dan kecamatan akan menjadi fondasi dalam perwujudan smart city secara nasional.

“Kalau kita ingin punya smartcity, maka kita harus punya smartvillage. Dengan terbangunnya smart village, transformasi digital Indonesia yang lebih luas akan lebih cepat,” ungkap Semuel.

Ia pun menjelaskan dua modul utama dalam aplikasi Sideka generasi terbaru. Modul pertama adalah Layanan Desa, sementara modul kedua adalah Website Desa.

Baca Juga: Vivo S12 Series Resmi Dirilis, Bawa Dual Kamera Selfie dan Notch

Desa atau kecamatan yang ingin memanfaatkan dua modul dalam Sideka generasi terbaru, kata Semuel, tidak perlu menyiapkan dana khusus dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Setiap desa dan kecamatan dapat memanfaatkan aplikasi yang disediakan Kemenkominfo tersebut secara cuma-cuma

Pejabat desa atau kecamatan dapat langsung mengajukan implementasi Sideka di wilayahnya ke pemerintah kota/kabupaten.

“Kalau dahulu aplikasi ini diberikan dari pusat ke desa, sekarang kota/kabupaten menjadi jembatan untuk menyalurkan Sideka generasi terbaru ke desa atau kecamatan,” ungkapnya.

Baca Juga: vivo Akan Rilis HP 5G di Indonesia Pada Q1 2022, Seri Apa Itu?

Meski demikian, ia mengatakan bahwa hostingdantrainingdalam pemanfaatan Sideka tetap dilakukan oleh Kemenkominfo.

Nantinya, prosesimplementasi Sideka NGoleh desa-desa di seluruh Indonesia juga akandibantu oleh sejumlah kementerian terkait,yaitu Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri),Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi(Kemendes), dan Satu Data Indonesia.

Melalui Sideka NG, Semuel berharap, Indonesia dapat segera mewujudkan kota dan negara pintar guna menjawab tantangan digital di masa depan.

“Semoga Indonesia bisa menjadi negara yang siap dengan berbagai tuntutan digital,” imbuhnya.

Baca Juga: Bakal Ada Ekskul E-Sports di Sekolah SMP dan SMA, Mulai Januari!

Kesiapan teknologi informasi

Pada kesempatan yang sama, Kemenkominfo juga menggelar webinarbertajuk “Cara Strategis Meningkatkan Citra Kota dan Kawasan Wisata”. Webinar tersebut membahas tentang kesiapan informasi dan teknologi (ICT) untuk mewujudkan smart city.

Agenda tersebut dihadiri olehDirektur Industri, Pariwisata,dan Ekonomi KreatifBadan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)Leonardo Adypurnama, PakarCityBranding Hermawan Kartajaya, CEO Citiasia Farid Subkhan, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Uno secara virtual.

Dalam kesempatan tersebut, Hermawan Kartajaya menyatakan bahwa salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk menciptakansmart cityadalah dengan melakukanbranding. Pasalnya, suatu kota/kabupaten di wilayah pariwisata akan sulit bersaing jika tidak memiliki identitasnya sendiri.

Baca Juga: Item Gratis untuk Pemain Free Fire dari Garena Jelang Natal dan Tahun Baru

“Kalau suatu kota atau wilayah destinasi tidak dibranding, saingannya itu banyak. Jadibrandingitu ibarat mangkuk, mewadahi produk supaya bisa bercampur dengan konsumen di dalamnya,” tegas Hermawan.

Senada dengan Hermawan, Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa sektor pariwisata Indonesia masih tertinggal dari negara Asia lainnya.

Webinar Cara Strategis Meningkatkan Citra Kota dan Kawasan Wisata 

Webinar Cara Strategis Meningkatkan Citra Kota dan Kawasan Wisata 

Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi wisata besar tetapi masih kurang dalam hal implementasi. Begitu pula dengan pemanfaatan teknologi untuk mendorong kesadaran wisatawan akan adanya destinasi lain di Indonesia selain Pulau Bali.

“Posisi kita (Indonesia) masih tertinggal dari Singapura dan Malaysia terkait kualitas destinasi wisata,” ujar Sandiaga.

Pemerintah pusat melakukan beragam upaya dalam mendukung perwujudan pembangunan berbasis smart city, terutama di kawasan wisata.

Upaya dimulai dari adanya infrastruktur yang memadai, hingga kecakapan masyarakat dalam menggunakan fasilitas dan teknologi yang ada.

Baca Juga: Nvidia Umumkan 3 GPU Mobile Baru untuk Laptop Gaming Entry-Level

“Fokus kita harus diutamakan padainformation and technology readiness (ICT readiness). Baik pada lima destinasi superprioritas maupun destinasi prioritas,” ujarnya.

Langkah tersebut, kata Sandiaga, bisa tempuh dengan cara kolaborasi. Artinya, berbagai pihak, baik dari swasta maupun kementerian harus berembuk untuk membuat strategi yang tepat guna.

Menanggapi paparan Sandiaga,Leonardo Adypurnamamenyatakan bahwaBadan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas)juga ikut berpartisipasi dalam merancang programpemampu (enabler) bertajuk “Integrated Tourism Master Plan” untuk mewujudkan daya saing pariwisata.

“Indonesia bekerja sama dengan bank dunia untuk menentukansupplydandemandyang ada di lapangan. Lewat cara ini, Indonesia bisa tahu cara apa yang perlu dan bisa dilakukan untuk menarik wisatawan mancanegara,” ungkap Leonardo.

Baca Juga: Cara Cek Keaslian Baterai, Layar, dan Kamera iPhone di iOS 15.2

Dengan rencana tersebut, diharapkan Bappenas bersama kementerian lainnya mampu mendongkrak minat wisatawan mancanegara sehingga ekonomi dapat segera pulih.

“Rencana besarnya, Indonesia mampu menarik kembali minat wisatawan mancanegara. Ketika hal itu terjadi, destinasi pariwisata pun sudah siap dengan dengan sejumlah infrastruktur yang memadai,” imbuhnya.

Editor : Nextren

Latest