Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Konsolidasi Operator Songsong Cerahnya Bisnis IoT (Internet of Things)

Wahyu Subyanto - Rabu, 03 November 2021 | 20:54
Ilustrasi IoT
computerworld

Ilustrasi IoT

"Selanjutnya, bisa menyediakan solusi platform yang menyasar industri-industri tertentu. Peluang ini masih cukup terbuka lebar celahnya,” tambah Ketua Bidang Industri dan Kemandirian IOT, AI dan Big Data (TRIOTA) Masyarakat Telematika Indonesia / MASTEL) ini.

Bahkan, kata Teguh, Indosat Ooredoo saja sebenarna sudah memperoleh pendapatan dari sektor solusi IoT.

Ia menyebut pendapatan dari solusi bisnis mencapai sekitar Rp 3 triliun.

Baca Juga: IoT Smart Manufacturing, Dukungan Indosat Ooredoo Business Dongkrak Produktivitas Industri Lewat IoT

Sementara Tri, menurut Teguh, pada induknya Hutchison sendiri malah telah menawarkan banyak sekali solusi bisnis berbasis IoT.

Dan pasarnya datang dari berbagai belahan dunia.

Pasar IOT Indonesia

Kebutuhan pasar IoT di Indonesia cukup besar dan penetrasinya bisa ke berbagai sektor industri seperti manufaktur, kesehatan, agrikultur, retail, sektor publik, dan lain sebagainya, termasuk sector telekomunikasi dan media.

Ditunjang juga dengan kondisi pasar aplikasi dan platform IoT di Indonesia juga terus berkembang.

Kebutuhan setiap tahunnya meningkat signifikan dan berpotensi naik hingga 78% di tahun 2025.

Implementasi IoT juga memiliki potensi yang besar pada efisiensi biaya, jaminan pertumbuhan pendapatan, mempermudah quality control sesuai standar yang ditetapkan, keamanan lebih tinggi dan keselamatan yang lebih terjaga.

IoT sendiri menduduki urutan pertama dari 4 industri teknologi teratas selain Artificial intelligence, Cloud Infrastructure, dan Big Data / Analytics yang memberi dampak berdasarkan survei dari Deloitte.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x