Follow Us

Konsolidasi Operator Songsong Cerahnya Bisnis IoT (Internet of Things)

Wahyu Subyanto - Rabu, 03 November 2021 | 20:54
Ilustrasi IoT
computerworld

Ilustrasi IoT

Industri ini bahkan tidak terpengaruh oleh pandemi yang terjadi sekarang. Melihat potensi dan perkembangannya ke depan, dapat dikatakan bahwa IoT berpeluang cukup tinggi sebagai salah satu pemasok pendapatan bagi operator.

Baca Juga: Penerapan flexIoT XL Smart Poultry Bisa Tingkatkan Produksi Ayam di Sierad Produce

Konsolidasi Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia tentu akan memperkuat mereka untuk bertarung di industri IoT.

Dengan semua infrastruktur yang dimiliki paling tidak mereka berada di urutan kedua teratas.

Teguh mengungkapkan bahwa pada tahun 2019, baru sekitar 1,5 juta rumah di Indonesia yang berstatus smarthome.

Artinya rumah-rumah ini telah memiliki akses internet dan berbagai aktivitas di rumah telah menggunakan digital.

Situasi pandemic Covid-19 membuat lonjakan jumlah smarthome menjadi sekitar 6,5 juta.

Menurut ICT Expert yang juga paham tentang marketing industry telco dan digital ini, tahun 2021 bukan tidak mungkin akan mencapai 12,5 juta smarthome.

Potensi IoT di rumah-rumah juga masih sangat besar. Ia melihat masih ada 60 juta rumah lagi yang potensial.

Konsolidasi Operator Mendukung IoT

Teguh berpendapat bahwa pasca-merger membuat operator akan berbenah.

Paling tidak ada tiga aspek yang akan dilakukan oleh operator konsolidasi untuk bersiap di industri IoT, antara lain; Konsolidasi alat produksi, mulai BTS dan infrastruktur lain sehingga operator dapat menyajukan jaringan dan gateway yang dibutuhkan untuk solusi IoT.

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest