Follow Us

Konsolidasi Operator Songsong Cerahnya Bisnis IoT (Internet of Things)

Wahyu Subyanto - Rabu, 03 November 2021 | 20:54
Ilustrasi IoT
computerworld

Ilustrasi IoT

Meski hanya memiliki porsi 9% dari keseluruhan hal yang mendasari IoT, namun tanpa jaringan internet sebuah perangkat canggih tidak akan berfungsi istimewa lagi.

Menyoal ketersediaan jaringan internet sangat erat kaitannya dengan operator seluler.

Saat ini operator berlomba untuk memberikan layanan data tercepat dengan tarif yang terjangkau pada masyarakat.

Meski secara bisnis sudah berdarah-darah, sebab tarif internet di Indonesia adalah yang termurah kedua di dunia setelah India dan kebutuhan investasi yang tidak pernah turun nominalnya, akhirnya operator dipaksa untuk berpikir cerdas mencari solusi bisnis yang mendatangkan keuntungan.

Baca Juga: IoT Envion Telkomsel, Solusi Berbasis AI untuk Otomasi dan Optimasi Sistem Manajemen Energi

Teguh Prasetya, Founder Asosiasi IoT Indonesia
IoT

Teguh Prasetya, Founder Asosiasi IoT Indonesia

Konsolidasi bisnis atau merger merupakan salah satu solusinya.

Seperti yang dilakukan oleh dua operator: Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia belum lama ini.

Kolaborasi keduanya tidak hanya menggabungkan jumlah pelanggan menjadi 104 juta tapi juga mengoptimalkan pemanfaatan frekuensi, kualitas layanan, dan infrastruktur lain yang dimiliki.

Beberapa ahli berpendapat bahwa merger saja belum bisa mendatangkan keuntungan yang cukup bagi pihak operator, salah satunya Teguh Prasetya, Founder Asosiasi IoT Indonesia pada Diskusi Masa Depan Industri Telekomunikasi Indonesia yang digelar oleh Indonesia Technology Forum (ITF) pada Rabu, 3 November 2021.

Menurutnya, operator dapat lebih banyak masuk ke industri IoT dan bertransformasi menjadi digital solution company untuk mendatangkan pendapatan yang cukup tinggi.

“Sepertinya rekan-rekan operator sudah punya unit khusus yang mengembangkan IoT. Modal utama berupa frekuensi sudah ada, sehingga siap untuk dikembangkan dari jaringan 4G ke 5G."

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest