Follow Us

Data Pengguna Facebook Dijual di Dark Web, Akibat Server Down?

Randy Fauzi F - Selasa, 05 Oktober 2021 | 15:30
Facebook
Pexels

Facebook

Nextren.com - 'Sudah jatuh tertimpa tangga', kira-kira seperti itulah keadaan raksasa teknologi Facebook dalam beberapa jam terakhir ini.

Bagaimana tidak, Facebook beserta dua anak perusahaannya (Instagram & WhatsApp) dilaporkan mengalami server down pada Senin (4/10) malam.

Hal tersebut membuat para pengguna di seluruh dunia tidak bisa membuka bahkan mengakses layanan Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Baca Juga: Ini Penyebab WhatsApp, Instagram, Facebook Down Menurut Analis

Ketika suasana Facebook tengah carut-marutnya, di saat yang bersamaan perusahaan dilaporkan mengalami kebocoran data.

Yap, data pengguna Facebook dilaporkan bocor dan telah dijual oleh oknum tertentu di situs gelap atau biasa disebut Dark Web.

Melansir PrivacyAffairs, sebanyak lebih dari 1,5 juta data pengguna Facebook dari berbagai negara dijual di Dark Web.

Baca Juga: Netizen Suudzon ke IndiHome Saat WhatsApp Down: Maaf ya IndiHome

Kabar mengenai hal tersebut pertama kali terungkap lewat sebuah unggahan di forum hacker oleh salah seorang member-nya.

Dalam unggahannya, sang member mengungkapkan calon pembeli dapat membeli seluruh data pengguna Facebook yang dijual secara langsung atau dalam jumlah yang lebih kecil.

Member tersebut juga menyatakan bahwa data yang dijualnya merupakan update terbaru per tahun 2021.

Terdapat beberapa informasi data pribadi pengguna Facebook yang dijual oleh sang member di Dark Web.

Mulai dari nama lengkap, email, lokasi, jenis kelamin, nomor HP, hingga username pengguna Facebook masuk dalam paket penjualannya.

Baca Juga: Zoom Bocorkan Data Pengguna ke Facebook dan Google, Harus Ganti Rugi 1,2 Triliun!

Disebutkan bahwa berbagai informasi data pribadi pengguna Facebook itu didapat dengan cara web scrapping.

Menurut pengakuan salah satu calon pembeli, sang member menjual data pengguna Facebook seharga $5,000 atau sekitar Rp71 miliar untuk 1 juta data.

Beberapa pembeli lain bahkan mengungkapkan jika mereka telah melakukan pembayaran terhadap data pengguna Facebook itu.

Baca Juga: Facebook Akan Rilis Ulang Fitur Audio dan Video Call, Ini Alasannya

Akan tetapi, sang member yang menjualnya masih belum memberikan respon apapun hingga saat ini.

Munculnya kabar penjualan data pengguna Facebook ini berbarengan dengan masalah server down yang dialami perusahaan.

Tak ayal sejumlah pihak pun lantas mengaitkan penjualan data pengguna Facebook merupakan dampak dari masalah server down sehingga data pengguna bocor.

Hal tersebut langsung dibantah oleh pihak PrivacyAffairs yang menerbitkan laporan itu pertama kali.

Berdasarkan keterangannya, penjualan data pengguna Facebook ini terjadi pada akhir September 2021.

Diterbitkannya kabar soal data pengguna Facebook dijual di Dark Web dengan masalah server down perusahaan yang bersamaan itu diklaim sebagai sebuah kebetulan semata.

Baca Juga: WhatsApp Sudah Bisa Transfer Data Dari iOS ke Android Loh! Caranya?

Bahkan, pihak PrivacyAffairs menyebut bahwa laporan mereka telah lebih dulu dirilis 12 jam sebelum kejadian server down Facebook.

Mereka menegaskan penjualan data pengguna Facebook di Dark Web dengan masalah server down perusahaan tidak terkait sama sekali.

Berbicara soal masalah server down, pantauan Nextren mengungkap bahwa hal tersebut tampaknya sudah teratasi.

Per Selasa (5/10) pagi, aplikasi WhatsApp, Instagram, dan Facebook sudah mulai bisa kembali digunakan.

Notifikasi pesan yang sebelumnya tertunda mulai berdatangan dan timeline pun sudah dapat di-refresh. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest