Jadi memang kemungkinan besar pada masalah kebocoran data BRI Life, tidak ada data nasabah yang dimanipulasi oleh peretas.
Baca Juga: Bocornya 279 Juta Data Pribadi Penduduk Indonesia, 20 Juta Nama Lengkap dengan Foto
Alfons mengatakan, hal ini sangat penting mengingat bisnis keuangan adalah bisnis kepercayaan dan data pengguna layanan keuangan sangat sensitif.
BRI sebagai bank terbesar di Indonesia tentu akan mengalami kerugian reputasi yang signifikan jika data yang dikelolanya sampai berhasil dieksploitasi.
Untungnya kali ini yang menjadi korban adalah anak usahanya yang kebetulan bergerak dalam bidang asuransi syariah.
Dan menurut klaim pengelolaan datanya terpisah dari data perbankan atau asuransi BRI lainnya.
Menurut laporan terbaru, BRI Life juga sudah mengumumkan data pengguna yang mana yang bocor dan sudah terselamatkan.
Ade Nasution, Corporate Secretary BRI Life, menjelaskan dalam sistem tersebut terdapat kurang dari 25 ribu pemegang polis syariah individu.
"Kami menjamin data itu tidak berkaitan dengan data nasabah BRI, maupun BRI Group," ujar Ade (29/7).
Hal menarik yang perlu menjadi perhatian adalah posting di Raid Forum yang menjual data tersebut seharga US $ 7.000 atau sekitar 100 jutaan juga langsung menghilang.
Ada banyak kemungkinan menghilangnya postingan tersebut.