Nextren.com - Data di Indonesia tampaknya memang begitu rawan dibobol. Sudah berkali-kali kejadian data-data penting penduduk bocor, beredar di internet dan diperjualbelikan.
Ironisnya, jutaan data itu dibandrol murah meriah saja.
Padahal ada begitu banyak bahaya yang mengintai dari bocornya data-data seperti itu, karena isinya yang lengkap.
Biasanya data itu sepaket, seperti data lengkap sesuai KTP, alamat, nomor HP dan email.
Baca Juga: Jerman Larang Facebook Ambil Data Pengguna WhatsApp di Negaranya
Tinggal tunggu sial saja, data-data itu disalahgunakan oleh penjahat online yang bergentayangan.
Kali ini data yang bocor berjumlah dari 279 juta data penduduk di Indonesia, dan dijual di web Raid Forum.
Situs ini terbuka, bisa diakses siapa saja dengan mudah, karena bukan situs gelap atau situs rahasia (deep web).
Ratusan juta data Indonesia itu dijual anggota forum bernama "Kotz".
Menurut Kotz, data itu berisi NIK, nomor ponsel, e-mail, alamat, dan gaji.
Dari data 279 juta orang itu, ada 20 juta yang memuat foto pribadi.
Kotz juga menyertakan tiga link berisi sampel data yang bisa diunduh secara gratis.Tangkapan layar situs jual beli Raid Forums, di mana salah satu anggotanya menjual dataset yang diklaim milik 279 juta penduduk Indonesia.(Raid Forums).
Baca Juga: Facebook Rayu Pengguna iOS 14.5 untuk Ijinkan Pelacakan Data
Isi sampel data itu berupa nomor HP yang teridentifikasi di aplikasi Get Contact, yang namanya mirip dengan data di sampel data.
Beberapa nomor lain yang dicoba juga teridentifikasi di aplikasi Get Contact, namun dengan nama berbeda.
Saat beberapa nama itu ditelusuri di Google, media sosial mereka sangat mudah ditemukan.
Bahkan tidak jarang isinya mencakup identitas alamat lengkap, yang juga cocok dengan sampel data yang akan dijual.
Namun, ternyata banyak juga data yang tidak cocok dan tidak teridentifikasi saat ditelusuri di mesin pencarian.
Jadi hingga saat ini memang belum diketahui secara pasti keabsahan bocoran data ini.
Penjual tidak menuliskan secara terbuka berapa harga yang dipatok di situs Raid Forum itu, untuk mendapatkan ratusan juta data pribadi penduduk Indonesia itu.
Sementara akun Twitter @Br_AM mengungkap harga data pribadi penduduk Indonesia itu dijual seharga 0,15 bitcoin, atau sekitar Rp 84,4 juta.
Baca Juga: Cara Mudah Kirim Data File Dengan Aplikasi Clipt Milik OnePlus
Harga itu didapat @Br_AM setelah menghubungi sang penjual.
Nah, dari tangkapan layar percakapan @Br_AM dan penjual itu, data pribadi itu diklaim diambil dari situs bpjs-kesehatan.go.id.
Tanggapan BPJS
Terkait bobolnya data peserta BPJS itu, Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma'ruf mengatakan bahwa hingga Mei 2021, jumlah peserta BPJS Kesehatan adalah 222,4 juta jiwa.
Saat ini, BPJS sedang menelusuri dan memastikan apakan benar data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan.
Menurut Iqbal, seperti dilansir kompas.com, BPJS sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya, dan mengklaim konsisten memastikan keamanan data peserta.
"Dengan big data kompleks yang tersimpan di server kami, kami memiliki sistem pengamanan data yang ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan data tersebut, termasuk di dalamnya data peserta JKN-KIS," jelas Iqbal.
BPJS menyatakan rutin berkoordinasi dengan pihak terkait untuk perlindungan data yang lebih maksimal.
Secara terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate mengatakan sedang mendalami kasus kebocoran data pribadi itu.