Nextren.com - TikTok, platform video pendek yang populer di gunakan di beberapa negara termasuk Indonesia.
Karena banyaknya pengguna menggunakan platformnya, TikTok ingin memasukan iklan yang nantinya bisa jadi pemasukan untuk penggunanya.
Alih-alih berikan monetisasi, ini adalah salah satu cara TikTok memberikan peluang pemasukan untuk konten kreator di platformnya.
Banyaknya pengguna TikTok dilaporkan pada pitch deck atau presentasi yang bocor di internet.
Baca Juga: TikTok Beri Kemudahan UMKM Untuk Iklan di Platform, Bisa Collabs Lho!
Pada Oktober, jumlah TikTok sendiri menunjukkan bahwa pengguna aktif bulanan (MAU) di seluruh dunia berjumlah 732 juta.
Untuk di negara Amerika Serikat sendiri angka MAU lebih dari 100 juta.
Berkat gugatan yang diajukan terhadap pemerintah tahun lalu, kita bisa tahu pada akhir Juli 2020 hingga Oktober 2020, TikTok memperoleh sekitar 14,3 juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia setiap bulan.
Dengan jumlah tersebut, apakah TikTok hanya mencari pengiklan untuk negara AS saja atau secara global? Lanjut di halaman selanjutnya.
TikTok telah mencari lebih banyak pengiklan untuk versi global dan AS.
Hasilnya, perusahaan telah bertemu dengan mitra periklanan potensial sambil membawa buku presentasi B2B untuk unit TikTok for Business-Nya.
Pitch deck yang bocor mengungkapkan informasi tentang TikTok yang dirancang untuk memamerkan sejumlah besar penggunanya yang dapat ditambang oleh pengiklan.