Faktor pertama yang bisa membuat lokasi driver tidak sesuai adalah keterlembatan pin GPS.
"Bisa jadi pin GPS driver itu nyangkut alias tidak jalan," ungkap Ariek saat menjawab pertanyaan.
"Jadi secara kenyataan driver itu sudah sampai dan ternyata masih di lain tempat, dan bisa jadi kembalikannya," lanjutnya.
Ia pun menerangkan bahwa hal tersebut dapat terjadi karena adanya perbedaan antara di lokasi nyata dan sistem Grab.
Baca Juga:GrabFood Tanggapi Banyaknya Pesaing Yang Ikut Bisnis Makan dan Minuman
Contohnya seperti adanya jalan yang ditutup, namun sistem Grab belum melacaknya.
Kendati demikian, Ariek tidak menangkis kabar bahwa memang ada sejumlah oknum yang menggunakan aplikasi 'tuyul' untuk mendapatkan orderan.
"Hal-hal seperti ini (driver 'tuyul') sebenarnya adalah masalah yang dapat mengurangi kepercayaan terhadap platform terutama pada Grab," ucapnya.
"Kalo belakangan ini sebenarnya gak terjadi lagi seperti ini karena dari platform dan safety kita ada program Grab Defense untuk mengurangi fraud-fraud seperti ini."
Lebih lanjut, Ariek sebagai pihak dari divisi pemetaan Grab juga telah berkolaborasi dengan divisi lain sepertiPlatform & SecurityGrab.
Baca Juga:Strategi Super App Bantu Grab Bertahan dan Tetap Relevan di Tengah Pandemi
Jadi ketika divisiPlatform & SecurityGrab meminta pengecekkan dari sisi pemetaan driver, Ariek mengaku memiliki sejumlah data lengkap tentang driver.