Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com - Langkah pencegahan terhadap penyebaran virus terus diupayakan perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Gojek sebagai salah satu penyedia layanan ride-hailing juga sudah menggencarkan protokol kesehatan J3K (Jaga Kesehatan, Jaga Kebersihan, dan Jaga Keamanan).
Para mitra driver dan pelanggan Gojek diminta untuk menaati prokes yang sudah ditentukan untuk meminimalisir potensi terjangkit virus selama pandemi.
Baca Juga: Konsumen Makin Malas, Upaya GoJek Caplok Bank Jago Bakal Untungkan Konsumen
Dalam peluncuran program baru bernama #PesanDariRumah, Selasa (16/3) kemarin, Raditya Wibowo, selaku Chief Transport Officer Gojek pun menjelaskan bahwa pihaknya akan menekankan 3 pilar utama yakni edukasi, teknologi, dan infrastruktur.
Kendati demikian, saat ini masih kerap ditemukan mitra driver yang tidak mematuhi aturan prokes J3K.
Baca Juga: Gagal Gabung Grab, Kini GoJek Berencana Merger Dengan Tokopedia Senilai Rp 250 Triliun
Tak jarang pengemudi Gojek tidak memberikan masker, hand-sanitizer, dan alat keamanan kesehatan lainnya.
Lantas mengapa hal itu masih terjadi ketika pihak Gojek melakukan penerapan J3K secara ketat?
Menjawab hal tersebut, Raditya Wibowo mengatakan bahwa Gojek selalu membagikan alat-alat keamanan seperti masker dan yang lainnya melalui posko J3K.