Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com - Indonesia merupakan negara yang tingkat pendapatan ekonominya didukung oleh sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah UMKM di Indonesia telah mencapai 64 juta pelaku.
Angka itu pun dikatakan memiliki persentase sebesar 99,9 persen dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia.
Kendati demikian, saat ini masih hanya sekitar belasan juta UMKM saja yang sudah beralih ke platform digital atau digitalisasi.
Baca Juga: Inilah 5 Teknologi Bagi UMKM Agar Bisnis Maksimal Saat Pandemi
Salah satu alasan mengapa pelaku usaha UMKM enggan untuk digitalisasi diketahui antara lain adalah karena banyaknya tindakan serangan siber yang menyasar segmen tersebut.
Selama masa pandemi, sejumlah aksi cybercrime seperti phising menjadi yang paling banyak menyerang para pengusaha tersebut.
Lantas apa alasannya pelaku UMKM menjadi sasaran empuk para oknum kejahatan dunia maya? Mari kita simak di halaman berikutnya.
Menjelaskan mengenai hal tersebut, kondisi itu berkaitan dengan kompetensi keamanan pengguna teknologi di Indonesia.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh CfDS dan Gojek, ditemukan bahwa kompetensi keamanan pengguna teknologi di Indonesia berada di tingkat basic hingga intermediate.