Follow Us

Akuisisi ARM Berujung Persaingan Antara Google Hingga Qualcomm

Zihan Fajrin - Selasa, 16 Februari 2021 | 13:30
Ilustrasi perangkat ARM
The Guardian

Ilustrasi perangkat ARM

Nextren.com - ARM Holdings termasuk perusahaan yang memproduksi kartu grafis yang berguna dalam gadget yang kita gunakan.

NVIDIA diketahui sudah membuat kesepakatan bersama SoftBank juga untuk mengakuisisi ARM Holdings.

Namun, Google, Microsoft dan Qualcomm menentang kesepakatan tersebut, mengapa?

Kesepakatan NVIDIA dan SoftBank Group, pemiliknya, untuk akuisisi ARM Holdings berawal pada bulan September 2020.

Baca Juga: ARM Berencana Capai Batas Akhir AI Untuk Peningkatan IoT di Dunia

NVIDIA mengakuisisi ARM Holdings dalam kesepakatan senilai 40 miliar Dolar AS.

Sampai saat ini, kesepakatan masih menunggu persetujuan regulasi.

Terlepas dari penentangan dari perusahaan-perusahaan besar ini, ARM Holding China juga merupakan rintangan utama untuk akuisisi tersebut.

Allen Wu, Kepala Eksekutif ARM China, berselisih dengan dewan ARM China, yang ingin mencopotnya sebagai pimpinan.

Wu diketahui memegang sekitar 17 persen saham di empat perusahaan investasi ARM China.

Sehingga, akuisisi harus menunggu sampai masalah tersebut diselesaikan juga.

Googel, Microsoft, dan Qualcomm mencoba memprotes kesepakatan tersebut, karena mereka sedang menghadapi rintangan regulasi utama.

Perusahaan lawan takut jika NVIDIA mendapatkan kendali atas ARM, mungkin menggunakannya untuk memanfaatkan kesepakatan lisensi yang dipegang oleh yang terakhir di seluruh dunia.

Baca Juga: Intel dan AMD yang Baru Punya 8 Core Bisa Terlupakan, Jika ARM Hadirkan CPU 192 Core

Mengutip Gizmochina, laporan Digit, NVIDIA dan ARM bukanlah pesaing langsung, tetapi pasokan untuk para pesaingnya mungkin bertentangan dengan kepentingannya setelah akuisisi.

Google, dan perusahaan lain menuduh bahwa konflik kepentingan ini dapat menyebabkan NVIDIA juga menggunakan posisinya untuk memengaruhi model bisnis perusahaan lain.

Termasuk perusahaan besar Apple juga menggunakan chipset M1 berbasis ARM untuk laptopnya, tetapi set intruksi bukan inti ARM.

Dengan kata lain, desain ARM banyak digunakan dan memiliki aplikasi berat di berbagai industri dan bidang. Mari kita kenal dekat dengan ARM.

ARM adalah perusahaan di balik instruksi populer dan desain inti, yang dilisensikannya kepada perusahaan lain daripada membuat SoC sendiri.

Saat ini, lebih dari 90 persen dari semua smartphone di dunia menggunakan inti ARM.

(*)

Source : Gizmochina

Editor : Kama

Baca Lainnya

Latest