Baca Juga: Operator Seluler Digital Switch Tutup Layanan, Bagaimana Nasib Pelanggan?
Dari sisi kondisi finansial, neraca perusahaan tetap sehat dengan saldo kas yang lebih tinggi setelah mendapat tambahan dari hasil penjualan menara.
Free Cash Flow (FCF) juga ada pada tingkat yang sehat, yaitu sebesar Rp 6,46 triliun atau meningkat hingga 76% YoY.
XL Axiata saat ini juga tidak memiliki pinjaman dalam denominasi US Dollar, sebesar 67% di antaranya berbunga floating dan masa jatuh tempo yang tidak bersamaan.
Peluang di Masa Depan
Ada sejumlah peluang positif di dalam Industri Telekomunikasi Indonesia.
Salah satunya adalah terkait kemungkinan terjadinya konsolidasi operator, di mana hal tersebut akan membawa dampak yang menyehatkan Industri Telekomunikasi secara umum.
Selanjutnya, cara kerja digital, sekolah, dan kehidupan sehari-hari akan menciptakan permintaan data dalam jangka panjang. Peluang lainnya berupa peningkatan permintaan layanan fixed broadband (FTTH), di mana XL Axiata telah memiliki layanan XL Home dengan area layanan yang terus meningkat, serta sambungan yang terus bertambah.
Terakhir, adanya momentum kuat di tahun ini untuk terus memperluas jaringan di luar Jawa sebagai investasi berkelanjutan.