Follow Us

Tahun Pandemi 2020 XL Axiata Untung Rp 679 Miliar, 92 Persen Dari Data

Wahyu Subyanto - Senin, 15 Februari 2021 | 21:00
ilustrasi BTS XL
XL

ilustrasi BTS XL

Nextren.com - Pandemi memaksa masyarakat untuk bekerja dab belajar dari rumah selama setahun terakhir.

Menarik mengetahui seperti apa kinerja keuangan operator di tengah perubahan pesat di masyarakat.

Meskipun harus menghadapi kompetisi industri yang sangat ketat ditengah situasi pandemi Covid-19, XL Axiata masih mencatat pertumbuhan yang solid.

XL Axiata meraih peningkatan pendapatan layanan lebih dari 6% dibandingkan periode yang sama dari tahun sebelumnya (YoY).

Selain itu, tingkat profitabilitas yang berkelanjutan juga terjaga, di mana EBITDA meningkat sebesar 31% YoY, dan perusahaan kembali mencetak laba bersih dinormalisasi sebesar Rp 679 miliar.

Baca Juga: Inilah Hasil Uji 4G Kualitas Download Dan Upload Operator Tahun 2020

Di sepanjang 2020, kontribusi pendapatan dari data mencapai 92%, dengan penetrasi smartphone mencapai 89% yang merupakan tertinggi secara industri.

Di sisi lain, rerata pendapatan per pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari tahun sebelumnya Rp sebesar 35.000 menjadi Rp 36.000.

Sementara itu, pembangunan jaringan data 4G terus berlangsung, dan hingga akhir 2020 telah mencapai 458 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia dengan lebih dari 54 ribu Base Transceiver Station (BTS) 4G.CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan sepanjang tahun 2020, mereka fokus pada keunggulan operasional untuk mendorong digitalisasi bisnis dengan menerapkan otomatisasi dan simplicity.

"Pada saat yang sama, kami juga terus membangun keintiman dengan pelanggan, dengan memastikan kedua merek yaitu XL dan AXIS mencapai NPS (net promotor score) yang kuat pada segmen pelanggan yang menjadi target melalui beragam produk yang sesuai kebutuhan mereka, serta peningkatan kualitas jaringan secara berkesinambungan," ujar Dian.

Beban operasional per akhir 2020 turun sebesar -15% YoY, yang didorong oleh berkurangnya beban infrastruktur hingga -30% YoY, di mana hal ini sebagai hasil dari adopsi IFRS 16.

Interkoneksi dan beban langsung lainnya juga turun -25% YoY terutama karena interkoneksi yang lebih rendah sebagai akibat dari penurunan trafik layanan SMS dan voice.

Editor : Wahyu Subyanto

Latest