Selain didorong oleh digitalisasi selama pandemi, kehadiran teknologi jaringan generasi kelima (5G) juga diharapkan dapat mendorong terbentuknya ekosistem berkelanjutan bagi para penyedia konten dan platform distribusi.
Laporan terbaru dari Ericsson Mobility 2020 memperkirakan terdapat 220 juta pelanggan 5G pada akhir tahun 2020.
Lalu diperkirakan pula ada 380 juta pelanggan 5G akan datang dari kawasan Asia Tenggara pada tahun 2026.
“Pada paruh kedua tahun ini, kita telah melihat teknologi 5G diluncurkan di kawasan Asia Tenggara; dengan Thailand, Singapura dan Filipina sebagai wilayah yang memimpin, sementara Vietnam, Malaysia dan Indonesia akan segera mengadopsinya,” kata Piyush.
“Bagi pasar yang besar seperti Indonesia perekonomian juga akan didorong oleh pengguna internet seluler dan belanja iklan digital."
"Dalam waktu dekat, teknologi seperti 5G yang menawarkan koneksi 1gbps justru memungkinkan pengguna untuk merasakan pengalaman imersif saat mengonsumsi konten digital setiap hari,” kata Piyush.
Lebih lanjut, Piyush mengatakan bahwa lonjakan konsumsi konten digital dan perilaku pengguna saat ini tidak akan berakhir, terutama untuk pasar Indonesia yang memiliki generasi muda dengan kebutuhan konten digital yang tak terhingga.
“Kami percaya bahwa pada tahun 2021, ekonomi internet dan industri konten digital akan terus berkembang signifikan dengan cara yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya."
"Publik akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menikmati konten digital, karena hal ini telah menjadi salah satu bagian dari kehidupan mereka. Kami sangat antusias untuk menyambut pertumbuhan pengguna yang luar biasa dalam industri konten digital di wilayah negara berkembang,” kata Piyush.
Baca Juga: Internet WiFi dan Kuota Data yang Kita Pakai Melewati Jaringan Kabel Bawah Laut Puluhan Ribu KM
SHAREit memiliki jumlah pengguna aktif bulanan (MAU) SHAREit telah menembus 500 juta pengguna di seluruh dunia, dalam 45 bahasa lokal di 200 negara.