Hal itu disebutkan karena menurut Rifki, segala sesuatu yang berbau digital, keamanan menjadi sesuatu yang paling penting agar kelangsungan bisnis bisa terus terjaga.
Ditambah sistem keamanan saat ini juga memerlukan pemantauan selama 24 jam.
- Baca Juga: Inilah 5 Tren Teknologi di Tahun 2021 dan Masa Depan Menurut NTT
- Baca Juga: Dorongan Digitalisasi Penuh Untuk Industri Kesehatan Perlu Skema Adopsi yang Tepat
Dengan adanya layanan tersebut, data pengguna akan bisa dijaga dan dapat meringankan beban para teknisi IT dari sebuah perusahaan.
Maraknya kejahatan digital saat ini juga dapat menjadi sebuah alasan bagi perusahaan untuk segera melakukan digitalisasi.
Menurut Rifki, ancaman kejahatan siber seperti Ransomware sedang menjadi hal yang mengancam perusahaan dan konsumen.
"Kalau ada industri yang terkena Ransomware, kita bisa ga beroperasi sama sekali dan data akan hilang semua," jelasnya.
Sifat pengamanan yang prediktif, bukan reaktif terhadap Ransomware juga menjadi faktor mengapa perusahaan-perusahaan perlu melakukan strategi pengamanan sejak awal pembentukan sistem.
Dengan pembentukan sistem pengamanan yang baik, maka perusahaan dapat melawan beragam ancaman seperti malware dan lainnya.
Kendati demikian, kalau berbicara soal infrastruktur, itu semua tergantung pada data yang dimiliki oleh perusahaan.
- Baca Juga: Inilah Prediksi Kejahatan Internet di 2021 dan Cara Mencegahnya, Jangan Anggap Remeh!
- Baca Juga: Inilah 4 Prediksi Tren Teknologi Terkait Keamanan Siber di 2021
Namun perlu dilihat juga dari kesiapan alat-alat perusahaan untuk melakukan sistem pertahanan dari serangan digital.