Faktanya, sebuah laman web dari perusahaan baterai Cadex bernama Battery University (batteryuniversity.com) merinci mengenai baterai lithium-ion di smartphone yang sensitif terhadap versi 'stres' mereka sendiri.
Baca Juga: Qualcomm Perkenalkan Quick Charge 5, Isi Baterai 50 Persen Cuma 5 Menit
Seperti halnya manusia, stres yang berkepanjangan dapat merusak masa pakai baterai ponsel cerdas dalam jangka panjang.
Jadi, kalau kamu ingin menjaga baterai smartphone tetap awet dan selalu dalam kondisi prima maka perlu mengetahui beberapa hal terkait umur baterai.
Sebaiknya kamu tidak membiarkan pengecasan ketika baterai sudah terisi penuh. Tindakan tanpa sengaja membiarkan colokan charger melekat pada smartphone seperti yang dilakukan saat tertidur di malam hari, mungkin bisa berdampak buruk bagi baterai dalam jangka panjang.
Banyak orang beranggapan, mengisi baterai sebaiknya dilakukan ketika akan tidur dan dibiarkan terisi penuh 100% saat pagi hari.
Padahal cara ini tidak tepat, karena saat baterai smartphone terisi penuh maka perangkat sesungguhnya mendapat daya untuk menjaganya tetap 100% dalam posisi charger tetap tercolok.
Hal ini justru membuat baterai dalam keadaan stres tinggi dan tegangan tinggi, yang berpotensi mengikis bahan kimia di dalamnya.
Efeknya bisa mengakibatkan baterai akan cepat rusak atau bocor.
Bahkan terdapat kasus dimana perangkat memungkinkan untuk menimbulkan percikan api kemudian terbakar.
Baca Juga: Samsung dan Hyundai Berencana Bikin Mobil Listrik, Tempuh 800 Km Sekali Charge
Biasanya kasus ini terjadi karena konsumen tidak menggunakan adapter charger orisinil.