Sementara Huawei dan ZTE tidak segera menanggapi permintaan komentar atas keputusan Swedia.
PTS juga mengatakan perusahaan yang berpartisipasi dalam lelang harus menghapus peralatan Huawei dan ZTE dari fungsi inti mereka yang ada sebelum 1 Januari 2025.
Yang disebut fungsi inti dari badan pengatur ini mengacu pada peralatan layanan dan pemeliharaan yang digunakan untuk membangun jaringan akses nirkabel, jaringan transmisi, dan jaringan inti.
Baca Juga: Duh! iPhone 12 Diprediksi Baru Bisa Masuk Indonesia Tahun Depan, Dampak Mesin CEIR Penuh
Baca Juga: Tampilan Huawei Mate 40 Pro Plus Terungkap, Modul Kameranya Unik!
Sementara Ericsson, sebuah perusahaan Swedia, menikmati kontrak 5G besar-besaran dari China, tetapi sebaliknya perusahaan China tidak dapat menikmati hal yang sama.
Terlepas dari larangan Huawei oleh beberapa negara, rencana pengembangan 5G Huawei tetap kuat.
Melansir Gizchina, perusahaan masih memajukan teknologi 5G dan juga memenangkan lebih banyak kontrak.
Di negara Korea Selatan mengatakan mereka tidak akan melarang perusahaan tertentu.
Menurut laporan media Korsel, seorang diplomat Korsel mengungkapkan hal itu di pertemuan Korsel-AS yang kelima.
Dialog ekonomi strategis yang diadakan pada 14 Oktober tersebut, pihak AS menegaskan kembali rencana jaringan bersih yang diusulkan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo.
Baca Juga: iPhone 12 Mini Jadi Ponsel 5G Tertipis dan Teringan di Dunia, Dengan Kinerja Tetap Kencang