Lonjakan itu diprediksi berkat sudah mulai terbiasanya orang-orang dengan pola hidup secara jarak jauh.
"Penjualan kami mulai pulih dan bangkit dan kami berharap ini PSBB yang terakhir sehingga kita bisa masuk ke kondisi new normal," harap Li.
Ia pun menambahkan, "Penjualan printer dan proyektor kami memberikan kontribusi terbesar."
Baca Juga: Sony dan Kioxia Minta Izin Dulu ke Amerika Untuk Pasok Huawei
Baca Juga: Omset Hotel Anjlok, AiryRooms Dipastikan Gulung Tikar Akhir Mei Ini
Lebih lanjut, Riswan Li juga menuturkan bagaimana cara perusahaannya bisa bertahan dan tidak mengalami bangkrut di saat pandemi.
Epson Indonesia melakukan berbagai langkah inovasi yang dilakukan untuk para konsumennya.
Melihat Kondisi Konsumen
Kini Epson menghadirkan printer yang dianggap mampu membantu kegiatan konsumen dari jarak jauh.
Pasalnya perusahaan melihat bahwa selama pandemi, sebagian orang ada yang beralih menjadi pebisnis.
Keberadaan printer sebagai inventaris dari pebisnis pun dirasa cukup penting karena untuk mencetak berbagai keperluan seperti sablon ataupun sticker kemasan.
"Banyak pelanggan yang membeli printer kami untuk mencetak label untuk hand sanitizer, Printer kami juga digunakan untuk mencetak jersey orang-orang yang hobi naik sepeda," tutur Li.