Nextren.com - Hati-hati jika sedang berada di Singapura, jika ada warga yang berdiri terlalu dekat, maka drone otomatis mungkin mengawasi dan merekam aktifitas Anda dari atas.
Polisi Singapura telah menguji coba dua drone tanpa pilot yang dikembangkan oleh Airobotics Israel.
Tujuannya untuk membantu menegakkan aturan jarak sosial demi menahan penyebaran COVID-19.
Drone kecil ini memiliki berat 10 kg dan diprogram agar bisa melacak anomali seperti pertemuan orang dan mengirimkan rekamannya secara streaming ke polisi.
Baca Juga: Pakai Drone Fixed Wing, Terra Drone Indonesia Survei 134 Km Rencana Jalur Listrik PLN di Maluku
Menurut Airobotics, percobaan 3,5 bulan di atas kawasan industri di barat kota menjadi ujicoba pertama kali bagi drone komersial otomatis hingga diijinkan terbang di atas kota besar metropolitan.
“Khusus untuk COVID, apa yang kami lakukan adalah membantu mereka mempertahankan operasi normal,” kata CEO Ran Krauss kepada Reuters (6/8).
Pandemi menciptakan situasi di mana mungkin sulit bagi polisi untuk mempertahankan cara kerjanya.
Baca Juga: Drone Pandemi Ini Bisa Pantau dan Deteksi Orang Terinfeksi Virus Corona Dari Jarak Jauh
Badan Sains & Teknologi Tim Rumah (HTX) pemerintah Singapura mengatakan telah menguji coba drone tersebut bersama polisi.
Menurut Engineer Senior Low Hsien Meng dari HTX Robotics, Automation & Unmanned Systems Center, petugas dapat menentukan lokasi dan memperbesar area yang mungkin tidak terlihat oleh polisi dengan berjalan kaki atau di dalam kendaraan.
Airobotics, yang telah mengumpulkan $ 120 juta dalam pendanaan, mengatakan telah menginvestasikan sekitar $ 100 juta untuk mengembangkan drone canggih ini.
Baca Juga: Ujicoba Taxi Drone Pertama Indonesia di Bantul Jogja, Bisa Angkut 2 Orang
Drone itu disewakan ke HTX, juga untuk keperluan bisnis dan industri di Israel dan Amerika Serikat.
Airobotics dan HTX telah memulai tahap proyek sepanjang tahun berikutnya untuk mengeksplorasi kemampuan drone itu lebih lanjut, termasuk menggunakan drone untuk mengirimkan defibrillator jika diperlukan.
Airobotics mengatakan, aspek jarak sosial dari uji coba tersebut masih berlangsung. dan HTX tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar lebih lanjut.
Baca Juga: Program Baru Pentagon AS: Drone Pemburu yang Mampu Menembak Drone Mata-mata Dengan Jaring
Singapura sebagai negara kepulauan kecil yang terkenal dengan undang-undang ketat dan pengawasan yang luas, awalnya meraih pujian dunia karena bisa menahan penyebaran virus Covid-19 sebelum wabah massal terjadi di asrama pekerja migran yang sempit, sehingga membuat kasusnya meningkat tajam.
Krauss mengatakan Airobotics kini sedang dalam pembicaraan dengan kota-kota lain untuk mengerahkan drone tersebut.